Perkembangan dunia pemasaran sangat dinamis dan berkembang pesat. Pemasaran modern pertama kali muncul pasca-perang dunia ke dua dimana dunia telah hancur lebur akibat konflik peperangan. Era ini ditandai dengan munculnya konsep pemasaran seperti strategi pemasaran, iklan, konsep merek. Para produsen mulai tersadarkan akan pentingnya teknik pemasaran bagi kelangsungan bisnisnya. Dengan teknik pemasaran dapat meyakinkan pelanggan bahwa barang suatu produsen tidak lebih baik daripada barang yang dihasilkan produsen lain.
Para pelaku industri juga sudah mulai bangkit dalam industrinya dan muncul berbagai brand didunia. Pada era ini antar produsen sudah mulai melakukan persaingan jual-beli dan persaingan bisnis yang tadinya terbatas pada produksi beralih ke penjualan, komunikasi, periklanan, dan branding. Hal ini karena dianggap penting karena perusahaan perlu meningkatkan hasil produksi penjualan di pasar.
Dimasa ini pemasaran dunia digemparkan oleh perkataan yang sangat viral dan terkenal oleh seorang tokoh otomotif dunia sekaligus pendiri produsen mobil dari Amerika Serikat, Hendry Ford 1863-1947. Dia dengan arogannya mengatakan ke media massa “semua orang boleh memilih mobil warna favorit apa saja yang mereka inginkan untuk mobilnya asalkan warnanya hitam”. Dari perkataan yang fenomenal tersebut konsumen pada zamannya tersugesti, kalau mau membeli mobil yang berwarna hitam tidak mempunyai pilihan lain selain merek general motors.
Pernyataan yang dilontarkan oleh Hendry Ford meskipun dipandang sangat sederhana, akan tetapi memberikan efek yang sangat luar biasa dalam dunia pemasaran dan produksi barang secara masal. Selain itu dampaknya selalu dikenang oleh para pemerhati pemasaran serta mempengaruhi cara perusahaan berbisnis dan memasarkan produknya hingga saat ini.
Pemasaran sudah mengalami pergeseran titik fokus dari yang awalnya fokus terhadap produk beralih fokus terhadap ke pelanggan, segmentasi pasar, dan peningkatan persaingan diantara para produsen.
Paradigma Value Marketing
Munculnya pemasaran modern pada abad 20-an, mengubah paradigma pemasaran. Perubahan ini disebabkan oleh penerapan teknologi dalam pemasaran sehingga berdampak pada berubahnya lingkungan bisnis. Penerapan teknologi pada konsep pemasaran digunakan untuk berinteraksi dengan konsumen dan sebagai sarana dalam melakukan persaingan dengan kompetitor. Seorang marketer harus memiliki kompetensi untuk bisa kreatif dan innovatif dalam melakukan aktivitas pemasarannya.
Paradigma value marketing merupakan salah satu pendekatan baru dalam dunia pemasaran. Pendekatan pemasaran ini mempunyai fokus pada penciptaan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Value Marketing mempunyai perbedaan yang sangat menjolok dibandingkan dengan pendekatan pemasaran tradisional. Pemasaran tradisional berfokus pada ranah penjualan dan memaksimalkan keuntungan, sedangkan value marketing berfokus kepada pentingnya memahami kebutuhan pelanggan dan memberikan solusi yang berharga bagi pelanggannya.
Value Marketing merupakan pendekatan yang sangat bagus bagi produsen dalam membangun ikatan emosional dengan pelanggan. Ikatan emosional ini terjadi disebabkan oleh interaksi antara produsen dan pelanggan. Value Marketing menekankan pada penciptaan nilai bagi pelanggan serta memperhatikan nilai fungsional dan emosional. Pada dasarnya Value Marketing mempunyai tiga konsep besar:
- Value Exploration yaitu produsen mengerti dan memahami tentang nilai yang diinginkan oleh pemangku kepentingan, yang dalam hal ini adalah Pada bagian value exploration produsen memahami tentang beberapa aspek penting dari pelanggan dalam hal kebutuhan, keinginan, dan masalah yang ingin dipecahkan oleh pelanggan.
- Value Creation yaitu sebuah produsen dapat meng-creat sebuah produk ataupun sebuah layanan kepada pelanggan. Value Creation ini bisa berupa fungsional (fitur produk) ataupun yang bersifat emosional dengan pelanggan memiliki pengalaman yang
- Value Delivery yaitu sebuah cara penyampaian atau proses pengiriman nilai dengan menggandeng beberapa varibel penting seperti komunikasi, distribusi, dan proses berinteraksi dengan Produsen akan selalu berusaha dengan semaksimal mungkin dalam memberikan nilai yang terbaik dan konsisten terhadap pelanggannya.
Paradigma Value Marketing ditengah perkembangan teknologi digital menjadi semakin penting, Pelanggan akan memiliki banyak pilihan serta banyak informasi terkait dengan produk yang dihasilkan oleh produsen. Produsen yang ingin sukses dalam jangka panjang harus berfokus pada menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan mereka.
Paradigma Value Marketing sangat bermanfaat bagi produsen dan pelanggan, tidak hanya menjual produk atau jasa, tetapi juga menawarkan pengalaman dan manfaat yang melebihi ekspektasi pelanggan. Penerapan paradigma value marketing tidak hanya bermanfaat bagi produsen, akan tetapi bagi pelanggan juga mendapatkan nilai dan manfaat yang lebih besar atas produk atau jasa yang mereka beli.
Paradigma Value Marketing dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, mendorong pembelian berulang, dan mendapatkan keuntungan yang lebih berkelanjutan. Maka kita para insan bisnis saat ini dan ke depan perlu masuk ke dalam paradigma Value Marketing ini, untuk dijadikan cara pandang bisnis yang berorientasi customer (yang mengandung prinsip relational) serta berfokus pada tujuan besar dan nilai-nilai. Semoga prinsip ini makin kokoh, bersifat Deeply Rooted dan Widely Share diantara insan-insan bisnis dan non bisnis untuk bisnis yang terus berkembang dan berelasi jangka panjang. Semoga kita wujudkan bersama.
Penulis: Dr. Ahmat, SE.,MM.,CRBD
Direktur Utama PD. BPR Bahteramas Konawe/Ketua DPD PERBARINDO Sulawesi Tenggara