SULTRATOP.COM, KENDARI – Dulu, Barata, Mall Mandonga, Rabam, hingga Brylian Plaza adalah simbol keramaian di Kendari. Tempat di mana langkah kaki pengunjung tak pernah henti, kios-kios penuh transaksi, dan suara riuh orang berbelanja memenuhi udara. Kini, suasana itu berganti sepi, menyisakan lorong-lorong lengang dan kenangan manis yang hidup di ingatan para warga.
Mengapa pusat-pusat perbelanjaan ini kehilangan pamornya? Apa yang tersisa dari kejayaan masa lalu? Mari mengenang perjalanan mal-mal legendaris yang kini berjuang untuk tetap relevan di tengah gempuran perubahan zaman.
Barata Departemen Store: Simbol Kemewahan yang Kini Tinggal Kenangan
Terletak di lokasi strategis, Barata Departemen Store dulu menjadi primadona. Akses yang mudah dari berbagai penjuru kota membuat mall ini ramai dikunjungi, baik oleh keluarga maupun pekerja kantoran. Di sini, pengunjung bisa menemukan segala kebutuhan, mulai dari pakaian, elektronik, hingga tempat makan favorit.
Namun, kemajuan zaman membuat mal ini kehilangan daya tarik. Pusat perbelanjaan baru bermunculan, menawarkan fasilitas modern yang lebih menarik. Kini, Barata hanya menyisakan ruang bagi mereka yang ingin bernostalgia, mengenang masa-masa ketika tempat ini menjadi tujuan utama warga Kendari.
Mall Mandonga: Pusat Elektronik yang Mulai Pudar
Mall Mandonga dulunya dikenal sebagai pusat perbelanjaan elektronik terbesar di Kendari. Selain itu, produk kosmetik dan pakaian juga menjadi daya tarik utama. Berlokasi di tengah kawasan padat penduduk, mal ini sempat berjaya dengan ribuan pengunjung setiap harinya.
Namun, era kejayaan itu perlahan memudar. Beberapa kios tutup atau berpindah tangan, sementara pengelola mal berusaha keras mempertahankan sisa kejayaan yang ada. Kini, Mall Mandonga tampak lengang, seolah menjadi bayangan dari masa lalunya yang gemilang.
Rabam Mall: dari Hiburan ke Sepi
Rabam Mall pernah menjadi tempat favorit untuk berbelanja sekaligus menikmati hiburan. Letaknya yang strategis di dekat SPBU Pertamina menjadikan tempat ini ramai oleh pengunjung yang mampir untuk makan atau sekadar bersantai.
Rabam Mall juga jadi tempat utama bagi para pelajar maupun mahasiswa se-Kota Kendari yang mencari/membeli buku semasa ada Gramedia di sini.
Seiring waktu, pengelolaan Rabam Mall berpindah tangan ke PT Kawan Lama Sejahtera. Meski Azko dan Informa menjadi penyewa utama, hanya gerai KFC yang terlihat masih bertahan menghadapi arus perubahan. Lorong-lorong mal yang dahulu penuh pengunjung kini sunyi, hanya menyisakan cerita tentang masa lalu.
Brylian Plaza Kendari: Matahari yang Tak Lagi Bersinar
Brylian Plaza pernah menjadi salah satu destinasi utama di Kendari, terutama dengan kehadiran Matahari Departemen Store. Di sini, kebutuhan pokok hingga pakaian trendi tersedia untuk pengunjung dari berbagai kalangan.
Namun, kehadiran mal-mal baru seperti Lippo Plaza Kendari dan The Park membuat Brylian Plaza terpinggirkan. Kini, mal ini hanya tinggal kenangan bagi warga yang pernah menjadikannya bagian dari rutinitas sehari-hari.
Harapan Baru untuk Mal di Kendari
Meski kini tampak sepi, pengelola mal-mal di Kendari tidak tinggal diam. Berbagai strategi dan inovasi tengah disiapkan untuk menarik kembali minat pengunjung. Dari memperbarui fasilitas hingga menghadirkan konsep modern, upaya ini diharapkan mampu mengembalikan kejayaan yang pernah ada.
Bagi sebagian orang, mal-mal ini tetap menjadi tempat penuh nostalgia. Di lorong-lorong yang lengang, tersimpan kenangan tentang momen indah bersama keluarga dan teman. Barata, Mall Mandonga, Rabam, dan Brylian Plaza adalah saksi perjalanan waktu, sekaligus pengingat bahwa setiap era memiliki kisahnya sendiri. (A/ST)
Laporan: Bambang Sutrisno
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI
