SULTRATOP.COM, KENDARI — Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari menggelar kuliah perdana untuk Angkatan II Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker pada Senin, 8 September 2025. Kegiatan ini berlangsung di Aula OSCE Center UMW dan dihadiri oleh seluruh mahasiswa baru program profesi apoteker.
Kuliah umum ini mengangkat tema “Peran Penting Pengawasan Obat dan Makanan dalam Menjamin Keamanan dan Kualitas Obat”, yang disampaikan langsung oleh narasumber ahli, Riyanto, selaku Kepala Balai POM di Kendari.
Kegiatan ini dipandu oleh Apt. Rina Andriani, selaku ketua panitia pelaksana. Sedangkan yang bertindak sebagai moderator adalah Apt. Mulyadi Prasetyo
Acara dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Mandala Waluya, Dr. Ratna Umi Nurlila, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya pembentukan karakter dan pengetahuan mahasiswa sejak awal masa studi profesi agar mampu menjadi tenaga farmasi yang kompeten dan berintegritas.
Materi yang disampaikan oleh narasumber memberikan wawasan mendalam kepada para mahasiswa tentang pentingnya pengawasan obat dan makanan demi menjamin mutu, keamanan, dan manfaat obat yang beredar di masyarakat. Peserta yang merupakan mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Angkatan II tampak antusias mengikuti sesi pemaparan dan diskusi.
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker UMW Kendari, Mus Ifaya, dalam pernyataannya menyampaikan harapan besar terhadap kegiatan ini. “Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya penggunaan obat yang aman, bermutu, dan bermanfaat. Kegiatan ini juga memperkuat peran lembaga pengawas serta mendorong sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, industri farmasi, dan masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kegiatan kuliah perdana ini merupakan langkah awal dalam membentuk sikap profesional mahasiswa apoteker agar siap berperan aktif dalam menjamin mutu dan keamanan obat serta makanan di Indonesia.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Universitas Mandala Waluya menegaskan komitmennya dalam mencetak apoteker yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki kepekaan sosial terhadap isu-isu penting di bidang kesehatan masyarakat. (—)