31 July 2025
Indeks

Kronologi Gadis Muda 19 Tahun Tewas Tenggelam di Permandian Wakante, Ini Faktanya

  • Bagikan
Kronologi Gadis Muda 19 Tahun Tewas Tenggelam di Permandian Wakante, Ini Faktanya
Seorang remaja putri ditemukan meninggal tenggelam di objek wisata permandian Wakante di Desa Latugho, Kecamatan Lawa, Kabupaten Muna Barat, Rabu (30/7/2025) sekitar pukul 16.10 Wita. (Foto istimewa).

SULTRATOP.COM, MUNA BARAT — Niat awalnya hanya ingin mandi dan bersenang-senang di objek wisata permandian Wakante, Desa Latugho, Kecamatan Lawa, Rabu (30/7/2025) sore. Namun remaja putri berusia 19 tahun berinisial SJNK justru ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di lokasi tersebut. Berikut kronologi lengkap peristiwa nahas yang mengejutkan warga sekitar.

Korban SJNK merupakan warga Desa Parura Jaya, Kecamatan Tiworo Selatan, Kabupaten Muna Barat. Ia datang ke permandian Wakante bersama temannya, Elsa Puspita Dewi (20), untuk mandi-mandi dan berenang.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Kapolres Muna, AKBP Indra Sandy Purnama Sakti, melalui Kasi Humas Ipda Baharuddin, menerangkan bahwa sekitar pukul 14.40 Wita, korban dijemput Elsa untuk pergi ke permandian Wakante. Keduanya tiba di lokasi sekitar pukul 15.30 Wita dan sempat duduk di salah satu gazebo yang tersedia.

“Saat itu, korban SJNK bilang ke Elsa ingin berenang. Tapi Elsa sempat melarang karena mereka tidak membawa pakaian ganti,” jelas Bahar.

Namun larangan itu diabaikan. Tak lama kemudian, korban turun ke air dan langsung berenang. Elsa yang sempat menyimpan handphone di tanggul permandian, kembali menoleh dan mendapati SJNK sudah berada di dasar air.

Elsa pun panik dan berteriak minta tolong. La Ode Mustakim, seorang warga yang berada di kebunnya tak jauh dari lokasi, mendengar teriakan tersebut dan segera berlari menuju permandian.

“Mustakim langsung melompat ke dalam air dan menarik tubuh korban ke darat. Saat dievakuasi, korban sudah tidak bernyawa,” terang Bahar.

Pihak Polsek Lawa kemudian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan berkoordinasi dengan Puskesmas Lawa untuk dilakukan visum. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi. Mereka juga telah membuat surat pernyataan penolakan autopsi,” imbuh Bahar.

Jenazah SJNK selanjutnya dipulangkan ke rumah duka di Desa Parura Jaya, Kecamatan Tiworo Selatan. (B/ST)

 

Laporan: Adin

Follow WhatsApp Channel Sultratop untuk update berita terbaru setiap hari

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan