17 January 2025
Indeks

Konut Tampilkan Pesona Pulau Labengki hingga Keragaman Budaya di Sultra Tenun Karnaval 2024

  • Bagikan
Konut Tampilkan Pesona Pulau Labengki hingga Keragaman Budaya di Sultra Tenun Karnaval 2024
Salah satu kostum karnaval dari Konawe Utara yang menampilkan ikon Pulau Labengki pada Sultra Tenun Karnaval 2024 di kawasan eks MTQ Kendari, Sabtu (7/12/2024). (M6/Sultratop.com)

SULTRATOP.COM, KENDARI – Kabupaten Konawe Utara menampilkan pesona Pulau Labengki melalui kostum khas yang digunakan dalam acara Sultra Tenun Karnaval 2024 di kawasan eks MTQ Kendari, Sabtu (7/12/2024). Pada karnaval ini, Konawe Utara mempersembahkan tema “Beauty of Culture”, menampilkan keindahan budaya dari berbagai etnis serta keajaiban alam yang diwakili oleh 20 model dan penari.

Penampilan dimulai dengan seni silat pancah api dari suku Bajo yang mendiami Pulau Labengki dan sekitarnya, sebagai tarian penyambutan tamu penting. Keunikan Pulau Labengki dengan keindahan alamnya yang eksotis, dituangkan secara kreatif dalam kostum yang dikenakan oleh para model.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Selain Pulau Labengki yang menjadi ikon Konawe Utara, legenda Anawai Ngguluri dan Oheo juga diangkat, menggambarkan kisah cinta dan perjuangan seorang pemuda dalam menjaga serta membela keluarganya. Budaya suku Culambacu turut dipresentasikan, menyoroti tradisi leluhur mereka yang mengubur jenazah di Gua Tengkorak. Gua ini menyimpan peninggalan bersejarah berupa tengkorak manusia dan lukisan dinding kuno.

Kain tenun motif Konasara, yang dihiasi ornamen pendukung seperti topi berbentuk burung rangkong, salah satu satwa langka yang dilindungi turut ditampilkan. Motif Konasara ini terinspirasi oleh karisma Gunung Oheo, simbol Kabupaten Konawe Utara.

Karnaval ini bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi juga menjadi ajang promosi wisata unggulan Konawe Utara, seperti air panas Wawolesea, Pantai Taipa, kawasan Karst Matarombeo, dan destinasi lainnya.

Harmoni antar-etnis yang beragam tetap terjaga dengan menjunjung tinggi filosofi adat Tolaki: “Inae konasara le pinesara, inae lia sara ie pinekasara”, yang diangkat sebagai landasan visi Konawe Utara untuk menjadi daerah yang lebih sejahtera dan berdaya saing.

Desain karnaval ini dirancang oleh dua desainer muda berbakat, Akbar Tan dan Gilang Priya Nugraha, yang berhasil mengemas keindahan budaya dan alam Konawe Utara dalam sebuah peragaan yang memukau. (B/ST)

Laporan: M6

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan