19 September 2024
Indeks

KKN Tematik Fakultas Pertanian UHO Perkuat Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Petani Lalombonda di Konawe

  • Bagikan
KKN Tematik Fakultas Pertanian UHO Perkuat Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Petani Lalombonda di Konawe
Tim program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan pengabdian masyarakat ke petani Desa Lalombonda, Kecamatan Amonggedoa, Kabupaten Konawe selama satu bulan mulai 30 Juli sampai 28 Agustus 2024. (ISTIMEWA)

SULTRATOP.COM, KONAWE – Tim program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan pengabdian masyarakat ke petani Desa Lalombonda, Kecamatan Amonggedoa, Kabupaten Konawe selama satu bulan mulai 30 Juli sampai 28 Agustus 2024.

Kegiatan ini melibatkan dosen dan mahasiswa dari Fakultas Pertanian UHO, Hamirul Hadini sebagai ketua tim, dengan anggota Azhar Bafadal, Robiatul  Adawiah, La Ode Alwi, Andi Awaluddin, dan Illian Elvira  dan 14 mahasiswa dari berbagai jurusan.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Hamirul Hadini menjelaskan, tema yang diangkat pada program ini adalah antisipasi, mitigasi, dan adaptasi perubahan iklim pada budidaya tanaman hortikultura. Tema ini penting karena perubahan iklim (climate change) seperti perubahan pola curah hujan, peningkatan frekuensi kejadian iklim ekstrem.

Kemudian kenaikan suhu udara merupakan hal yang tidak dapat dihindari akibat pemanasan global (global warming) dan pertanian subsektor hortikultura merupakan sektor yang mengalami dampak paling serius, yaitu menyebabkan produksi menurun secara signifikan.

Ia mengungkapkan, pengaruh perubahan iklim terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman hortikultura ini tidak untuk dilawan tetapi diperlukan strategi antisipasi, mitigasi, dan adaptasi perubahan iklim tersebut dengan cara budidaya tanaman yang tepat.

Di antaranya, penyuburan tanah, menyehatkan tanaman, irigasi yang efisien, penggunaan mulsa sehingga produksi tanaman dapat dipertahankan atau tidak terlalu signifikan penurunannya, juga dengan input teknologi industri pertanian, seperti pembuatan saus saat panen melimpah.
 
Untuk itu dalam rangka membantu petani hortikultura Desa Lalombonda dalam antisipasi, mitigasi, dan adaptasi perubahan iklim maka dilakukan program ini, mulai dari pengabdian berupa pengenalan, pelatihan, dan praktek.

Ada 6 praktek yang dilaksanakan yakni:

Pertama, pembuatan pupuk organik cair (POC). Pupuk organik cair merupakan alternatif yang sangat baik untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman hortikultura. Selain memberikan manfaat bagi tanaman, POC juga ramah lingkungan dan berkelanjutan. Bahan untuk pembuatan POC ini banyak di sekitar petani dan cara buatnya juga sederhana dan dapat dilakukan oleh petani.

Kedua, pembuatan pestisida nabati. Pestisida nabati merupakan alternatif yang sangat baik untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman hortikultura secara ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan kekayaan alam, kita dapat melindungi tanaman tanpa harus mengorbankan kesehatan manusia dan lingkungan.

Ketiga, irigasi dengan pengairan sprinkler. Sistem irigasi sprinkler adalah metode penyiraman tanaman dengan cara mensimulasikan hujan. Air dialirkan melalui pipa-pipa dan disemprotkan ke atas melalui nozzle atau sprinkler, kemudian jatuh ke permukaan tanah dan tanaman seperti hujan.

Keempat, pemulsaan pada musim kamarau. Pemulsaan merupakan praktek pertanian yang sangat penting, terutama selama musim kemarau. Dengan menggunakan mulsa, kita dapat menjaga kelembapan tanah, mengurangi pertumbuhan gulma, dan meningkatkan kualitas tanah. Hal ini akan berdampak positif pada pertumbuhan dan produksi tanaman hortikultura.

Kelima, budidaya cabe dan tomat dengan aplikasi POC, pestisida nabati, mulsa, dan irigasi dengan sistem sprinkler.

Keenam, pembuatan saus cabe dan tomat. Saat panen raya, produksi tomat dan cabai melimpah. Untuk menghindari pembusukan dan kerugian ekonomi, pengolahan menjadi produk turunan seperti saus menjadi solusi yang efektif.

“Alhamdulillah, kegiatan ini mendapat respon positif dari petani Desa Lalombonda sehingga diharapkan produksi tanaman hortikultura mereka dapat maksimal walaupun mendapat tantangan perubahan iklim,” ujarnya.

Penulis: Ilham Surahmin

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI

  • Bagikan