SULTRATOP.COM, KONAWE – Sebanyak 25 orang kader konservasi dari Desa Puuhopa dan Desa Ahuawali, Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe, mengikuti kegiatan yang digelar oleh Seksi Pengelolaan TN Wilayah I, Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) pada 19 dan 21 November 2024.
Kegiatan pembinaan kader konservasi dilaksanakan di area parkir Wisata Bukit Ahuawali dan Balai Desa Ahuawali. Kegiatan ini menjadi penting dalam rangka untuk meningkatkan rasa kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan serta penguatan peran kader konservasi dalam melestarikan alam.
Kepala Seksi Pengelolaan TN Wilayah I Balai TNRAW, Yudhi Rusbiandi, menyampaikan bahwa kegiatan dilaksanakan dalam tiga sesi meliputi kegiatan penanaman pohon, aksi bersih lingkungan, serta sosialisasi regulasi terkait konservasi alam dan perlindungan tumbuhan serta satwa liar.
“Kegiatan ini bertujuan agar para kader konservasi yang telah terbentuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya menjaga dan melestarikan alam, tumbuhan dan satwa serta lingkungan serta berperan serta sebagai agen penghubung antara BTNRAW dengan masyarakat,” kata Yudhi Rusbiandi.
Sesi pertama dimulai dengan kegiatan aksi penanaman bibit pohon seperti bitti, ponto, dan labani di area pendakian dan parkiran wisata Bukit Ahuawali. Pada sesi kedua, para kader konservasi dan tim SPTN Wilayah I melakukan aksi bersih sampah di sepanjang area pendakian dan parkiran.
Langkah ini merupakan wujud nyata kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, sekaligus menanamkan budaya peduli lingkungan kepada masyarakat.
Sementara itu, sesi ketiga difokuskan pada sosialisasi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permenlhk) Nomor 106 Tahun 2018. Dalam sesi ini, tim memberikan pemahaman kepada para kader konservasi tentang pentingnya menjaga tumbuhan dan satwa liar (TSL) yang dilindungi, khususnya di kawasan TNRAW.
Menurut Yudhi Rusbiandi, kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam membekali kader konservasi dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran untuk menjaga kawasan TNRAW dan sekitarnya.
“Kami berharap para kader ini dapat menjadi pelopor dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konservasi lingkungan, sekaligus menjadi mitra aktif TNRAW dalam menjaga kelestarian alam,” katanya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta sinergi yang lebih kuat antara Balai TNRAW dengan masyarakat setempat dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Serta kader konservasi bisa menjadi ujung tombak konservasi di desa dan diharapkan mampu menjadi agen perubahan untuk masa depan lingkungan yang lebih baik. (b-/ST)
Kontributor: M4
Editor: Ilham Surahmin