15 April 2025
Indeks

Jembatan Tunggal Diterjang Banjir, 105 KK Warga Konawe Utara Terisolasi dan Butuh Bantuan

  • Bagikan
Jembatan Tunggal Diterjang Banjir, 105 KK Warga Konawe Utara Terisolasi dan Butuh Bantuan
Satu-satunya jembatan penghubung di Desa Padalere Utama yang diterjang banjir. (Sumber: Facebook)

SULTRATOP.COM, KONUT – Luapan Sungai Lalindu di Desa Padalere Utama, Kecamatan Wiwirano, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara, menenggelamkan satu-satunya jembatan penghubung desa. Sebanyak 105 kepala keluarga (KK) terdampak banjir dan kini sangat membutuhkan bantuan bahan pokok serta akses evakuasi yang aman.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konut langsung menetapkan status siaga bencana dan mengerahkan satuan tugas (Satgas) gabungan yang terdiri dari TNI/Polri, Basarnas, BNPB, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kesehatan untuk berjaga di lokasi banjir sejak Selasa (8/4/2025).

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Bupati Konut, Ikbar, mengimbau masyarakat yang bermukim di bantaran sungai agar segera mengevakuasi diri dari lokasi rawan banjir. Ia menegaskan bahwa banjir ini dipicu oleh curah hujan yang sangat tinggi selama beberapa hari terakhir.

“Situasi banjir yang terjadi di jalan penghubung Trans Sulawesi, yang menghubungkan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah, murni disebabkan oleh intensitas hujan yang luar biasa,” ujar Ikbar.

Meski jalan yang terdampak bukan menjadi kewenangan Pemkab, melainkan tanggung jawab Balai Pelaksanaan Jalan Nasional, namun pemerintah daerah tetap bergerak cepat.

“Upaya yang dilakukan Pemkab Konut sangat luar biasa. Sampai dua kali kami perpanjang status siaga bencana. Alhamdulillah, kami juga terus membantu agar akses masyarakat tetap bisa berjalan dengan lancar,” tambahnya.

Jembatan Tunggal Diterjang Banjir, 105 KK Warga Konawe Utara Terisolasi dan Butuh Bantuan
Bupati Konawe Utara, Ikbar dan Wakil Bupati Konawe Utara, Abu Haera. (Foto: Bambang Sutrisno/Sultratop.com)

Untuk mencegah kerusakan lebih parah pada jembatan penghubung desa, Satgas Bencana terus melakukan pembersihan tumpukan kayu yang terbawa arus sungai.

“Maka dari itu saya selalu perintahkan mereka untuk membersihkan jembatan penyeberangan dari tumpukan kayu biar tidak terjadi penumpukan yang bisa berpotensi memutuskan jembatan penghubung di Desa Padalere Utama,” ucapnya.

Sementara itu, bantuan bahan pokok telah disalurkan kepada 105 KK terdampak. Bantuan berupa sembako tersebut diberikan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga selama masa tanggap darurat. (B/ST)

 

Laporan: Bambang Sutrisno

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan