SULTRATOP.COM – Peningkatan kualitas infrastruktur jalan di Sulawesi Tenggara (Sultra) terus menunjukkan kemajuan pesat. Di bawah kepemimpinan Gubernur Andi Sumangerukka (ASR), pemerintah provinsi menargetkan 360 kilometer (km) jalan provinsi rampung melalui program prioritas Jalan Mulus Antar Wilayah (JAMAAH) hingga tahun 2030, sebagai bagian dari upaya memperkuat konektivitas dan pemerataan pembangunan di seluruh daerah.
Kepala Dinas Sumber Daya Alam (SDA) dan Bina Marga Sultra, Pahri Yamsul, menjelaskan bahwa total panjang jalan provinsi di Sultra mencapai 1.076 kilometer. Dari jumlah tersebut, sekitar 760 kilometer dalam kondisi baik, sementara 360 kilometer sisanya masih perlu perbaikan.
“Nah, tahun ini, kita dapat kerja sekitar 35 kilometer. Artinya PR kita itu sampai tahun 2030 sesuai visi misi bapak Gubernur masih 320 kilometer lebih,” ungkap Pahri di Kendari, Jumat (7/11/2025).
Ia menambahkan, untuk mengejar target tersebut, pihaknya berupaya mengusulkan pembangunan sepanjang 75 kilometer per tahun agar tingkat kemantapan jalan provinsi dapat mencapai 95 hingga 98 persen pada 2030. Capaian itu, kata dia, tentu membutuhkan dukungan dan kolaborasi semua pihak.
Pasalnya, jalan provinsi di Sultra didesain untuk menampung beban kendaraan antara 8 hingga 12 ton. Jika kendaraan yang melintas melebihi kapasitas itu, jalan akan cepat rusak. Karena itu, pemerintah daerah mendorong partisipasi masyarakat serta sinergi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk menjaga kondisi jalan tetap awet.
“Makanya kami sangat berharap dinas-dinas terkait maupun pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat untuk terlibat menjaga jalan kita ini, supaya awet,” tutur Pahri.
Jika dijaga dengan baik, desain jalan provinsi di Sultra dapat bertahan hingga 20 tahun. Ia mencontohkan ruas jalan di depan Kantor Gubernur Sultra yang sudah berumur lebih dari 10 tahun, namun masih dalam kondisi baik karena tidak dilalui kendaraan dengan muatan berlebih.
Pada tahun 2025, Program JAMAAH mengerjakan 10 ruas jalan, di antaranya rehabilitasi jalan Alangga–Tinanggea sekitar 2 kilometer, Brigjen Katamso (depan Brimob) sekitar 2,5 kilometer, Motaha–Alangga sekitar 1 kilometer, Poli–Polia–batas Konsel sekitar 11 kilometer, Lambale–Ereke sekitar 1 kilometer, Ronta–Lambale sekitar 3,6 kilometer, Kendari–Punggaluku sekitar 1,8 kilometer, serta jalan Pramuka dan Sp 3 Bubu–Ronta sekitar 11 kilometer lebih.
Dari 10 ruas jalan tersebut, delapan di antaranya telah rampung 100 persen. Pahri optimistis dua ruas lainnya—Sp 3 Bubu–Ronta dan Poli–Polia–batas Konsel—akan tuntas sepenuhnya pada akhir November 2025.
“Kalau schedule kami, kami masih optimis. Seperti di Bubu–Ronta kemarin kita sudah 85 persen, tinggal sedikit lagi. Akhir November kita masih optimis dapat. Kalau di Poli–Polia juga sama, per hari ini sudah 65 sampai 70 persen. Kita optimis dapat sesuai kontraknya,” ujarnya.
Untuk tahun 2026, Dinas SDA dan Bina Marga Sultra telah mengusulkan pembangunan lebih dari 70 kilometer jalan baru. Pahri berharap dukungan fiskal daerah tetap kuat agar target 98 persen jalan provinsi mulus sebagaimana arahan Gubernur ASR dapat tercapai pada 2030. (Adv)














