22 December 2024
Indeks

Jalan Lingkar Kendari Kini Jadi Medan Masalah: Debu, Timbunan, dan Truk Lawan Arah!

  • Bagikan
IMG 0812 rotated Jalan Lingkar Kendari Kini Jadi Medan Masalah: Debu, Timbunan, dan Truk Lawan Arah!
Material yang berserakan di bahu Jalan Inner Ringroad, Kelurahan Kambu Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (22/12/2024). (Foto: Bambang Sutrisno/Sultratop.com)

SULTRATOP.COM, KENDARI – Warga Kambu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, meluapkan kekesalannya atas aktivitas pembuangan material tanah di Jalan Inner Ringroad atau jalan lingkar. Selain menimbulkan tumpukan tanah yang mencemari bahu jalan, truk pengangkut material kerap melawan arah sehingga membahayakan pengguna jalan dan pelari yang berolahraga di area tersebut.

Berdasarkan pantauan Sultratop.com, sejumlah warga dan masyarakat yang tengah berolahraga lari mengaku terganggu oleh tumpukan material tanah disertai debu.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Salah satu warga berinisial M mengatakan bahwa aktivitas pembuangan material tanah ini telah berlangsung selama tiga hari terakhir. Ia juga menyebutkan tumpukan tanah bahkan telah memasuki bahu jalan.

“Saya perhatikan pembuangan material tanah ini berlangsung selama tiga hari belakangan. Setiap kali lewat, debu berterbangan sampai ke rumah,” ungkap M kepada Sultratop.com.

Warga lain, Fajrin, yang biasa berolahraga lari di kawasan tersebut, merasa khawatir ketika beraktivitas karena truk-truk pengangkut material kerap melawan arah.

“Ngeri sekali mereka bawa mobil. Lawan arah, jadi kita pelari harus menghindar ke arah timbunan supaya mobil itu bisa lewat. Ini tidak benar, selain mengganggu olahraga, juga membahayakan,” ujarnya.

Lurah Kambu, Burhan, mengaku tidak mengetahui adanya aktivitas pembuangan material tanah di wilayahnya. Ia menyesalkan kurangnya koordinasi dari pihak terkait.

“Jujur, saya baru tahu ada kegiatan pembuangan material di wilayah kerja saya tanpa ada koordinasi sebelumnya. Seharusnya pihak terkait menghargai pemerintah setempat dan berkoordinasi terlebih dahulu agar bisa diawasi bersama,” jelas Burhan.

Sementara itu, salah satu unsur Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Kendari yang enggan disebutkan namanya menyampaikan bahwa proses pembuangan material tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya pengerukan Kali Kadia. Ia mengaku sudah menerima teguran dari salah satu RT di kawasan tersebut.

“Material tanah dari Kali Kadia memang kita buang di sini. Saya sudah sampaikan bahwa ekskavator akan dikerahkan untuk merapikan tumpukan material tanah. Tolong masyarakat memahami situasi ini,” katanya melalui sambungan telepon.

Ia berharap masyarakat dan pemilik lahan sekitar bersedia menerima pembuangan material tanah tersebut demi menyelesaikan masalah di Kali Kadia.

“Tolong bantu kami menyelesaikan masalah ini. Kami dituntut untuk membersihkan Kali Kadia. Kalau tidak selesai, kami yang kena dampaknya,” pungkasnya.

Namun, pihak pemerintah di tingkat kecamatan, RW, dan RT mengaku tidak mengetahui aktivitas tersebut. Hingga berita ini diterbitkan, koordinasi antara pihak-pihak terkait masih terus dilakukan. (A/ST)

 

Penulis: Bambang Sutrisno

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan