SULTRATOP.COM, KENDARI – Pembangunan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 2023 turun di angka 77,03. Angka tersebut masuk dalam kategori sedang dan turun jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra pada 10 Juni 2024. Pada 2021 angkanya 77,96 persen, pada 2022 angkanya 80,35 persen, dan 2023 turun menjadi 77,03 persen.
IDI adalah indikator komposit yang menunjukkan tingkat perkembangan demokrasi di Indonesia. Indikator ini didapatkan melalui kompilasi berbagai fenomena terkait demokrasi yang terjadi di suatu daerah.
Berdasarkan aspek penilaian, aspek kebebasan pada 2022 berada pada 87,49 poin dan turun menjadi 71,72 poin di 2023, aspek kesetaraan pada 2022 berada di angka 85,83 poin dan 2023 turun ke 71,72 poin, serta aspek kapasitas lembaga demokrasi 2022 berada di angka 66,74 dan naik menjadi 70,27 pada 2023.
Dari sisi pengumpulan data, IDI disusun melalui pencatatan kejadian nyata selama satu tahun penuh yang diambil melalui sumber-sumber pemberitaan, forum kelompok diskusi, data dokumen instansi pusat dan daerah, serta indeks yang dihasilkan oleh kementerian lembaga di tingkat pusat.
Hal ini menjadi pembeda antara IDI dengan indeks lain di tingkat internasional yang umumnya berbasis pendapat atau penilaian para ahli. Diharapkan IDI dapat digunakan sebagai rujukan empiris penyusunan program penguatan demokrasi, khususnya oleh pemerintah.
Pemerintah dalam hal ini adalah pemerintah pusat dan daerah, karena IDI disusun melalui dua level unit analisis berdasarkan wilayah (antarprovinsi) dan kewenangan (pusat). Hasil dari indeks provinsi dan pusat itulah yang kemudian dihitung dan melahirkan angka IDI Nasional. (—-)
Penulis: Ilham Surahmin