SULTRATOP.COM, KENDARI – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih memprediksi adanya curah hujan di beberapa wilayah di Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga 26 Mei 2024.
Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Faizal Habibie, mengatakan, hal tersebut disebabkan adanya anomali suhu muka laut di perairan sekitar wilayah Sultra yang dapat meningkatkan penguapan atau penambahan massa uap air.
“Massa udara basah lapisan rendah dan indeks labilitas kuat skala lokal terkonsentrasi di sebagian wilayah Sultra,” ungkapnya via pesan WhatsApp pada Rabu (22/5/2024).
Ia menyebut, faktor-faktor tersebut yang dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah Sultra. Pihaknya juga memprediksi beberapa wilayah yang berpotensi dilanda hujan sedang hingga lebat dan dapat disertai guntur dan angin kencang.
Beberapa wilayah tersebut di antaranya pada 23 Mei 2024 di Konawe Utara (Konut), Kolaka Utara (Kolut), Kolaka dan Konawe. Tanggal 24 Mei di wilayah Konawe, Konawe Selatan (Konsel), Kolaka dan Kolut.
BMKG memprediksi wilayah paling banyak dilanda hujan pada 25 Mei yaitu sebanyak 14 dari 17 kabupaten/kota yang ada di Sultra.
Daerah-daerah tersebut yaitu Kendari, Konawe, Konut, Konsel, Konawe Kepulauan (Konkep), Kolaka Timur (Koltim), Kolaka, Bombana, Buton Utara (Butur), Muna, Muna Barat (Mubar), Buton, Buton Tengah (Buteng) dan Kolut.
Sementara itu, pada 26 Mei 2024 hujan diprediksi terjadi di wilayah Kendari, Konawe, Konut, Konsel, Konkep, Koltim, Kolaka, Bombana, Butur dan Mubar. Sedangkan pada 27 Mei 2024, BMKG memprediksi tidak ada curah hujan yang terjadi di wilayah Sultra karena hasil pantauan yang nihil.
BMKG mengimbau masyarakat agar memperhatikan dan mempersiapkan diri dengan bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi pada musim hujan seperti banjir, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan lainnya.
Masyarakat juga diminta untuk terus mengupdate perkembangan cuaca yang dikeluarkan BMKG dan tidak menyebarkan berita hoaks yang dapat membuat kegaduhan dan kecemasan masyarakat. (—)
Kontributor: Ismu Samadhani