SULTRATOP.COM, BUTON TENGAH – Buton Tengah (Buteng) menyimpan keindahan alam yang belum banyak diketahui dunia, salah satunya adalah gua bawah laut yang menantang para penyelam untuk menjelajahinya.
Gua Oe Mamba, yang terletak di wilayah ini, dikenal sebagai salah satu gua bawah laut terdalam di Indonesia dan menawarkan pengalaman yang unik dengan fenomena percampuran air tawar, payau, dan asin. Keindahan dan keunikan gua-gua di Buteng ini menarik perhatian penyelam mancanegara, menjadikannya destinasi utama bagi para pecinta cave diving.
Cave diving adalah aktivitas menyelam yang dilakukan di dalam gua bawah laut, di mana penyelam menjelajahi ruang-ruang tersembunyi di bawah permukaan air. Aktivitas ini memadukan keterampilan menyelam dengan tantangan navigasi di dalam gua yang sempit dan gelap, serta memerlukan pengetahuan dan pengalaman teknis yang mendalam.
Gua Oe Mamba menjadi salah satu destinasi utama untuk aktivitas ini. Cave diving di gua ini menawarkan pengalaman yang tak tertandingi karena penyelam dapat menyaksikan keindahan alam bawah laut yang tersembunyi, termasuk formasi batuan gua yang spektakuler dan ekosistem unik.
Gua yang mulai dieksplorasi oleh kelompok Rock N Roll Divers Buton pada 2017 ini telah berhasil ditelusuri hingga kedalaman 80 meter. Menurut Sudiar Subu, salah satu anggota kelompok tersebut, gua ini menyimpan berbagai daya tarik, mulai dari stalakmit dan stalaktit yang masih hidup hingga keberadaan ikan-ikan endemik dan spesies spesifik yang belum diberi nama.
“Selain itu, air di Gua Oe Mamba rasanya payau karena tercampur dengan aliran air tawar yang berasal dari danau di atasnya. Perbedaan rasa air ini memberikan pengalaman unik bagi para penyelam,” ujar Sudiar.
Keunikan ini tidak hanya ditemukan di Gua Oe Mamba. Gua lain, seperti Oe Wandoke, juga menawarkan sensasi berbeda. Air di gua ini terasa tawar hingga kedalaman enam meter, kemudian berubah menjadi asin di bawahnya. Kondisi semacam ini menjadikan Buteng sebagai surga tersembunyi bagi para penyelam yang mencari tantangan baru.
Sudiar menjelaskan bahwa gua-gua bawah laut di Buteng memiliki karakteristik yang berbeda-beda, tergantung lokasinya. Misalnya, gua-gua di Kecamatan Mawasangka Timur mirip dengan gua-gua bawah laut di Thailand, sementara gua-gua di Kecamatan Gu dan Lakudo memiliki topografi yang menyerupai gua-gua di Meksiko dan Florida, yang selama ini menjadi kiblat wisata cave diving dunia.
“Menurut penyelam mancanegara yang pernah menyelam di Meksiko, gua-gua di Buteng lebih unik, langka, dan menantang. Mereka kagum karena dalam satu daerah saja bisa ditemukan berbagai karakteristik gua,” tambah Sudiar.
Saat ini, Rock N Roll Divers Buton telah mengeksplorasi lebih dari 35 titik gua bawah laut di Buteng, meskipun hanya 25 titik yang dibuka untuk umum. Beberapa gua favorit di antaranya adalah Gua Oe Mamba di Mawasangka Timur dan Gua Loba-Loba di Kecamatan Gu, yang sering dikunjungi penyelam internasional.
Potensi besar ini menjadikan Buteng sebagai destinasi wisata cave diving yang menjanjikan. Dengan keunikan dan keragaman gua-gua bawah lautnya, Buteng berpeluang besar untuk menarik lebih banyak pencinta cave diving dari seluruh dunia, sekaligus memperkenalkan pesona alam Indonesia yang belum banyak terekspos.
Akses ke Buton Tengah
Buton Tengah merupakan daerah penghubung antara Kota Baubau, Kabupaten Muna, dan Kabupaten Bombana. Ada banyak cara untuk mengakses daerah pemekaran dari Kabupaten Buton ini.
Pertama lewat Kota Kendari, bisa memilih naik kapal cepat ke Raha, Kabupaten Muna melalui Pelabuhan Nusantara Kendari. Tiba di Pelabuhan Raha, kembali melanjutkan perjalanan ke Buteng, bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan waktu tempuh sekitar dua jam.
Tak mau berlama-lama di jalan, Anda bisa memilih naik kapal cepat dari Kendari ke Baubau. Tersedia juga akses penerbangan ke Baubau.
Setelah tiba di Baubau, melanjutkan perjalanan lagi menggunakan perahu motor dari Pelabuhan Katinting menuju ke Pelabuhan Wamengkoli, Buteng. Waktu tempuhnya hanya sekitar 45 menit saja.
Jika dari Kendari dan ingin membawa kendaraan sendiri ke Buteng, Anda bisa memilih jalur Pelabuhan Feri Torobulu di Konawe Selatan. Kemudian bisa melanjutkan perjalanan ke Buteng dengan waktu tempuh kurang lebih tiga jam.
Buton tengah juga dapat diakses menggunakan speed boat dari Kabaena, Bombana.
Selain wisata gua, Buteng menyimpan sederet objek wisata menarik lainnya. Ada wisata sejarah berupa benteng peninggalan Kesultanan Buton, seperti Benteng Kota Bombonawulu, Benteng Wasilomata, dan Benteng Gumanano.
Untuk wisata pantai bisa ditemui berbagai pantai berpasir putih, seperti Pantai Mutiara, Pantai Katembe, Pantai Lamena, dan masih banyak lagi. Salah satu pantai terkenal di daerah ini yakni Pantai Mutiara yang berada di Desa Gumanano, Kecamatan Mawasangka.
Kemudian ada Danau Ananotei, danau air asin yang sangat indah. Objek wisata ini juga terletak di Desa Gumanano. (—)
Reporter: Tim Redaksi
Editor: Jumriati