18 October 2024
Indeks

Disperindag Sultra Fasilitasi Petani Kolut, Transaksi Komoditas Capai Rp5,4 Miliar

  • Bagikan
IMG 5356 Disperindag Sultra Fasilitasi Petani Kolut, Transaksi Komoditas Capai Rp5,4 Miliar
La Ode Fitrah Arsyad

SULTRATOP.COM – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil memfasilitasi petani di Kolaka Utara (Kolut) untuk memasarkan hasil komoditas mereka secara langsung kepada pembeli luar daerah melalui pasar lelang.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperindag Sultra, La Ode Fitrah Arsyad, menjelaskan bahwa pasar lelang tersebut telah dilaksanakan pada 25 September 2024, dengan melibatkan petani dan pelaku usaha lokal. Dalam kegiatan ini, lima komoditas dari Kolut berhasil terjual, yakni cengkeh, gula merah, gula kelapa, kakao, dan nilam, dengan total transaksi mencapai Rp5,4 miliar.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

“Pasar lelang ini kami adakan sebagai solusi atas keluhan para petani terkait kesulitan pemasaran. Melalui kegiatan ini, mereka bisa menjual hasil tani mereka langsung kepada pembeli dari Kota Kendari maupun luar kota seperti Jakarta, tanpa melalui perantara,” ujar Fitrah saat ditemui di Kantor Gubernur Sultra, Senin (30/9/2024).

Fitrah menambahkan, pasar lelang ini merupakan inisiatif Pemprov Sultra untuk mempermudah petani dalam memasarkan produk mereka. Pada saat lelang, pembeli bisa langsung memilih komoditas yang cocok untuk dijual kembali atau diekspor.

Pasar lelang di Kolut merupakan tahap pertama dari tiga tahap yang direncanakan Pemprov Sultra pada tahun 2024. Tahap kedua akan diadakan di Kabupaten Konawe dan tahap ketiga di Kabupaten Muna, dengan komoditas yang siap dipasarkan di daerah masing-masing.

“Tahun 2023, kami berhasil memfasilitasi petani di tiga kabupaten dengan total transaksi mencapai Rp7 miliar. Tahun ini, kami menargetkan Rp8 miliar hingga 11 Desember 2024,” ungkap Fitrah.

Fitrah menuturkan bahwa pasar lelang di Konawe tahun lalu berhasil menjual komoditas seperti beras dan olahan pangan dengan total transaksi senilai Rp3 miliar. Sedangkan di Kabupaten Muna, komoditas yang terjual antara lain tenun dan nentu, dengan nilai transaksi Rp400 juta. Pada tahun ini, Pemprov Sultra berharap ada produk baru dari petani Muna yang bisa dijual di pasar lelang.

“Setiap tahun kami mengadakan pasar lelang bergilir di berbagai daerah, tergantung kesiapan komoditas yang ada. Kami selalu melakukan identifikasi penjual terlebih dahulu agar bisa memenuhi permintaan pasar,” jelasnya.

Melalui pasar lelang, Pemprov Sultra berharap komoditas unggulan daerah bisa dipasarkan ke berbagai wilayah, termasuk yang memiliki potensi ekspor. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekspor Sultra setiap tahunnya.

Selain itu, Fitrah menekankan pentingnya agar para petani Sultra tidak hanya bergantung pada tengkulak dan bisa bersaing di pasar ekspor, sesuai dengan upaya Pemprov Sultra untuk meningkatkan kesejahteraan petani. (b/ST)

 

Kontributor: Ismu Samadhani

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI

  • Bagikan