16 September 2024
Indeks

Dinilai Arogan, Kasatpol PP Sultra Didemo Bawahannya

  • Bagikan
Dinilai Arogan, Kasatpol PP Sultra Didemo Bawahannya
Kasatpol PP Sultra di Demo personelnya karena dinilai arogan dan semena-mena dalam memimpin. (Foto: Istimewa)

SULTRATOP.COM, KENDARI – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Sulawesi Tenggara (Sultra), Hamim Imbu didemo oleh puluhan personelnya di kantornya pada Rabu (7/8/2024).

Aksi itu dimotori oleh sekretaris dan para kepala bidang, kepala seksi, dan staf. Mereka melayangkan mosi tidak percaya kepada Kasatpol PP Sultra melalui petisi yang ditandatangani oleh 240 orang dari 455 orang anggota Satpol PP Sultra.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Salah satu anggota Satpol PP Sawal mengatakan, pembakaran ban bekas diselingi teriakan-teriakan yang berisi cacian terhadap pimpinannya itu sebagai bentuk protes yang dinilai arogan dan semena-mena dalam memimpin.

Sekretaris, para kabid, dan kepala seksi serta kasubbag umum dan kepegawaian serta pejabat fungsional Satpol PP Sultra tidak diberikan tugas, fungsi, dan kewenangan sesuai aturan yang berlaku dengan alasan yang tidak jelas.

“Kasatpol PP Sultra dalam memberikan perintah tugas kepada bawahan, dinilai sering mengabaikan tupoksi bidang teknis,” ungkapnya.

Kata dia, Kasatpol PP juga mengusulkan rekomendasi mutasi PNS lingkup Satpol PP Sultra sebanyak lima orang tanpa alasan jelas dan tidak sesuai prosedur yang berlaku. Kebijakan Kasatpol PP itu dinilai telah menimbulkan kegaduhan dan rasa tidak nyaman bawahannya.

“Dia juga tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin yang baik dan sering mempermalukan pejabat dan staf Satpol PP Sultra saat memberikan pengarahan,” tambahnya.

Kasatpol PP Sultra juga dinilai telah sewenang-wenang dalam tindakannya membubarkan Satuan Tugas Perlindungan Masyarakat (Satgas Linmas) Sultra. Menurut Sawal, hal itu berakibat pada tidak berjalannya fungsi linmas Satpol PP Sultra.

Menanggapi aksi demo yang dilakukan bawahannya, Kasatpol PP Sultra Hamim Imbu menyatakan hal tersebut biasa terjadi di negara dengan sistem demokrasi, namun satu hal yang mendasar yaitu regulasi menjadi alat pendukung.

“Terhadap lima orang yang dipindahkan (mutasi) itu sudah memenuhi prosedur,” tuturnya.

Ia menyebut bawahan yang melakukan demo itu dipengaruhi dan tidak beretika. Ia siap diperiksa secara objektif, baik oleh sekretaris daerah (Sekda), maupun oleh inspektorat. (—-)

Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Ilham Surahmin

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI

  • Bagikan