11 December 2024
Indeks

Diduga Langgar Netralitas, 37 ASN Muna Diperiksa Bawaslu

  • Bagikan
Diduga Langgar Netralitas, 37 ASN Muna Diperiksa Bawaslu
Ketua Bawaslu Muna, Al Abzal Naim

SULTRATOP.COM, RAHA – Sepekan usai pungut hitung Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Muna berakhir, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) memeriksa 37 Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemda Muna atas dugaan pelanggaran netralitas.

Sejumlah pejabat yang diperiksa dan diduga tak netral mendukung secara terang-terangan salah satu paslon seperti kepala dinas, camat hingga sekretaris bahkan ASN biasa. Puluhan pejabat yang diperiksa sejak Kamis (5/12/2024) sudah lalu lalang di kantor Bawaslu Muna.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Ketua Bawaslu Muna Al Abzal Naim mengatakan, pemeriksaan ini dilakukan berdasarkan laporan masyarakat terkait keterlibatan ASN dalam aktivitas politik yang melanggar asas netralitas.

“Para ASN ini dipanggil dan diperiksa sebagai terlapor pelanggaran netralitas ASN di Pilkada Muna. Nanti akan diklarifikasi kembali soal jumlah setelah pemeriksaan terlapor, pelapor dan saksi tuntas,” terang Al Abzal, Jumat (6/12/2024).

Namun sejauh ini agenda proses pemeriksaan masih terus berjalan dan belum ada hasil. “Jika temuannya sudah lengkap dan memenuhi syarat kami tindak sesuai aturan yang berlaku,” urai Abzal.

Jika terbukti melakukan pelanggaran netralitas, puluhan ASN ini akan mendapatkan dua sanksi yakni denda dan hukuman penjara. Namun hal itu tergantung putusan pengadilan.

Bahkan saat ini kata Abzal sudah ada rekomendasi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) sudah ada puluhan ASN Muna yang dijatuhi sanksi.

“Suratnya sudah diteruskan di tiap instansi ASN yang bersangkutan. Tapi kami belum mendalami apakah rekomendasi tersebut dijalankan atau tidak,” timpalnya.

Hingga saat ini Bawaslu Muna sudah memeriksa ratusan ASN yang diduga langgar netralitas di Pilkada Muna.

Selain puluhan ASN, Bawaslu juga sudah memeriksa lima komisioner KPU Muna yang juga diduga melanggar kode etik.

Dugaan tersebut berupa cetak baliho yang tertulis angka satu, lalu buku visi misi pasangan calon bupati memiliki logo Pemda Muna dan baliho yang tidak diturunkan secara menyeluruh.

Setelah sepekan KPU Muna mengumumkan secara resmi kemenangan pasangan calon (paslon) nomor urut satu Bahrun-Asrafil sebagai pemenang dalam Pilkada Muna, ketegangan mulai terjadi di kota Raha, pendukung paslon Rajiun Tumada-Purnama yang mengklaim mengungguli paslon Bahrun-Asrafil.

Demo di kantor KPU bahkan berujung memakan korban dari kepolisian yang mengalami luka akibat lemparan batu. (B/ST)

Kontributor: Nasrudin

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan