SULTRATOP.COM, KENDARI – Kepala Kantor Perwakilan (Kakanwil) Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Tenggara (Sultra) Syarwan menyebut bahwa pengambil atau debitur dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayah Sultra didominasi oleh tamatan SD dan SMA.
Hal tersebut disampaikannya usai konferensi pers capaian APBN Sultra pada triwulan 1 tahun 2024 di kantor DJPb Sultra pada Senin (29/4/2024).
Kata Syarwan, untuk tamatan Strata 1 (S-1) masih kurang dalam pemanfaatan dana KUR tersebut. Pihaknya akan mencoba berkolaborasi dengan perguruan tinggi yang ada di Sultra untuk menyampaikan kepada mahasiswa bahwa pemerintah menyiapkan modal kerja.
“Yaitu dengan kredit usaha rakyat. Dan itu bunganya cukup rendah kok, cuma 6 persen dari saldo, bukan dari pinjaman. Kemudian syaratnya hanya keterangan usaha 6 bulan. Itu saja,” ucapnya.
Data DJPb, penyaluran KUR per Maret 2024 di Sultra sebesar Rp821,95 miliar kepada 15.270 debitur. Sedangkan penyaluran UMi mencapai Rp2,58 miliar.
Adapun 4 daerah dengan penyaluran KUR terbesar berada di Kabupaten Kolaka sebanyak Rp125,2 juta oleh 2.152 debitur. Disusul oleh Kabupaten Konawe sebesar Rp103,6 juta oleh 1.886 debitur.
Selanjutnya, Kabupaten Muna sebesar Rp103,3 juta dengan jumlah 2.341 debitur. Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) sebesar Rp92,7 juta dengan jumlah 1.782 debitur.
Sementara 4 daerah dengan penyaluran KUR terendah yaitu Kabupaten Buton Tengah (Buteng) sebanyak Rp5,1 juta dengan jumlah 101 debitur, Kabupaten Buton Selatan (Busel) sebesar Rp3,7 juta dengan jumlah 101 debitur.
Kabupaten Muna Barat (Mubar) sebesar Rp1,5 juta dengan jumlah 65 debitur, serta Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) sebesar Rp1 juta dengan jumlah 12 debitur. (—-)
Kontributor: Ismu Samadhani