11 May 2024
Indeks

BMKG: Sebagian Wilayah Sultra sudah Masuk Musim Penghujan

  • Bagikan
BMKG: Sebagian Wilayah Sultra sudah Masuk Musim Penghujan
Ilustrasi (Foto Sultratop.com)

SULTRATOP.COM, KENDARI – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Maritim Kendari menyatakan bahwa Januari 2024 sebagian besar wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) telah memasuki musim penghujan.

Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Faizal Habibie, mengatakan, saat ini hampir di seluruh wilayah Sultra terjadi peningkatan curah hujan yang cukup signifikan sejak Desember 2023.

Iklan Astra Honda Sultratop

“Peningkatan curah hujan diakibatkan oleh beberapa faktor, di antaranya faktor regional yang masuk di Sultra ditambah faktor lokal,” ungkapnya saat dihubungi pada Senin (15/1/2024).

Faktor regional yang dimaksud yaitu aktifnya gelombang ekuatorial seperti rossby dan lainnya beberapa hari ke depan, ditambah dengan kelembaban wilayah di Sultra, terjadinya perlambatan kecepatan udara di wilayah Sultra, serta support pada air laut yang cenderung cukup hangat, yang menambah pertumbuhan awan hujan secara masif.

Kata dia, pertumbuhan awan hujan tersebut akan cukup dirasakan hingga 3 hari ke depan. Hal tersebut dapat mengakibatkan hujan ringan, sedang hingga lebat disertai guntur dan angin kencang, sehingga harus diwaspadai.

Jika dilihat dari skala waktu, peningkatan intensitas curah hujan pada siang dan malam hari diakibatkan oleh faktor lokal yang cenderung pembentukan awan hujannya di pagi hari. Karena pengaruh faktor lokal maka hujan tidak terjadi pada sore hari saja, tetapi hampir setiap waktu.

“Tapi kita pantau memang saat ini untuk Kota Kendari hampir di setiap waktu terjadi hujan. Merata di seluruh wilayah Kota Kendari dan sekitarnya, ini karena faktor regional yang masuk di Sultra,” tambahnya.

Faizal menambahkan, potensi El Nino Masih diprediksi hingga Februari 2024, namun yang dirasakan saat ini peningkatan curah hujan cenderung lebih masif karena telah memasuki musim penghujan.

El Nino dikatakan lebih dirasakan pada musim kemarau dengan dampak yang sangat dirasakan. Telah berlangsungnya musim kemarau dan El Nino sangat signifikan mempengaruhi jumlah curah hujan di Sultra.

“Faktor-faktor terjadinya pembentukan awan-awan hujan itu lebih masif, meskipun di satu sisi ada pengaruh El Nino. Pengaruh El Nino ini mengurangi jumlah curah hujan tidak selalu signifikan. Tapi yang perlu kita waspadai curah hujan ini akan berlangsung hingga musim penghujan selesai,” tuturnya. (—-)

Reporter: M1
Editor: Ilham Surahmin



google news sultratop.com
  • Bagikan