2 May 2024
Indeks

Banjir Rob Terjang Pulau Saponda, Air Laut Masuk ke Pemukiman Warga

  • Bagikan

SULTRATOP.COM, KONAWEBanjir rob menerjang Pulau Saponda, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) dua hari terakhir ini. Akibatnya air laut masuk ke pemukiman warga.

Berdasarkan video amatir warga yang diterima Sultratop.com, ketinggian air laut yang menggenangi pemukiman warga bervariasi, bahkan ada yang setinggi betis orang dewasa. Warga juga tampak berusaha menggali pasir untuk membuat aliran agar air tidak masuk ke dalam rumahnya.

Iklan Astra Honda Sultratop

Salah satu warga Saponda, Darma mengaku, naiknya air laut ini cukup membuat warga di pulau tersebut panik. Sebab, kondisi tersebut jarang terjadi. Apalagi, pada hari pertama banjir rob ini menerjang, Selasa (12/3/2024) disertai ombak dan angin kencang. Namun, pada Rabu (13/3/2024) hanya air laut saja yang naik ke perumahan warga.

“Air laut biasa naik (pasang), tapi tidak seperti ini, tidak sampai masuk ke rumah begini. Biasanya yang kena itu rumah yang dekat pantai, tapi ini masuk sampai ke tengah-tengah (darat),” kata Darma saat dihubungi Sultratop.com, Kamis (14/3/2024).

Menurut Darma, warga yang pondasi rumahnya tinggi tidak terendam, tapi rumah yang pondasinya rendah pasti terendam. Seperti yang dialami salah satu saudaranya, air laut bahkan masuk ke dapur rumahnya. Kondisi ini, kata Darma, tak pernah terjadi sebelumnya.

Sementara itu, sultratop.com berusaha menghubungi pemerintah desa setempat, namun hingga berita ini terbit tim belum berhasil terhubung.

Sebagai informasi, Pulau Saponda memang terletak di tengah laut. Pulau ini terbagi atas dua desa, Saponda Laut dan Saponda Darat. Dari daratan Kecamatan Soropia, pulau ini dapat dijangkau menggunakan kapal motor dengan jarak tempuh kurang lebih satu jam. Selain ancaman gelombang tinggi, pulau ini juga terancam abrasi.

Tak hanya menerjang Pulau Saponda, banjir rob juga melanda desa lainnya yang ada di pesisir Kecamatan Soropia. Air laut hampir merendam dasar rumah warga yang mayoritas rumah panggung dan berada di atas laut.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa saat ini memang terjadi peningkatan tinggi air pasang, terutama di wilayah perairan timur Sultra.

Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Faizal Habibie mengatakan bahwa hal tersebut diakibatkan oleh terjadinya supermoon.

Berdasarkan kalender fase bulan 2024, tanggal 10 Maret 2024 adalah supermoon atau jarak bumi dengan bulan lebih dekat dari biasanya. Sehingga berdampak pada peningkatan tinggi air pasang yang lebih dari sebelumnya.

Kondisi ini diperkirakan akan terus berlangsung sampai 16 Maret 2024.

Sebagai informasi, berdasarkan kalender fase bulan oleh pusat Meteorologi Maritim Kedeputian Bidang Meteorologi, di tahun 2024 akan terjadi 7 kali supermoon atau pasang air laut tertinggi. Yaitu pada 10 Februari, 10 Maret, 9 April, 20 Agustus, 18 September, 17 Oktober, dan 16 November. (—–)

Tim Redaksi



google news sultratop.com
  • Bagikan