SULTRATOP.COM, BOMBANA – Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) menggelar sosialisasi pengelolaan kawasan konservasi di Resort Poleang, Desa Tinabite, Kecamatan Lantari Jaya, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (4/12/2024).
Kegiatan ini melibatkan empat anggota balai yang terdiri dari Gabriel A. Patasik, Maulid Rahmawan, Muh. Arun Giskal dan Dahlan.
Kepala Balai TNRAW, Ahmad menjelaskan, bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya intensif TNRAW dalam memperkuat sinergi dengan masyarakat lokal dengan tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem TNRAW.
“Kesadaran dan partisipasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga kelestarian Taman Nasional. Kami berharap melalui sosialisasi ini, masyarakat memahami pentingnya peran mereka dalam melestarikan lingkungan,” ujarnya.
Sosialisasi tersebut mengangkat dua topik utama, yaitu Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor P.106 Tahun 2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi. Regulasi tersebut bertujuan untuk melindungi spesies yang terancam punah.
Topik kedua membahas tentang perlindungan dan pengamanan hutan sebagai bentuk penyadartahuan dan pencegahan terhadap Tindak Pidana Kehutanan (Tipihut) khususnya aktifitas perdagangan satwa liar, pembukaan lahan/perambahan dan kebakaran hutan.
Selama kegiatan, tim juga memantau progres Kelompok Tani Hutan (KTH) Tinabite Lestari. Ahmad menyebutkan bahwa KTH ini adalah mitra penting dalam menjaga kelestarian hutan.
“Kemitraan dengan KTH adalah bagian dari strategi pemberdayaan masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa mereka mendapatkan dukungan sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa,” kata Ahmad.
Peserta sosialisasi terdiri dari 26 masyarakat Desa Tinabite dan sekitarnya. selama kegiatan berangsung para peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi.
Ahmad berharap, kegiatan ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan serta diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran penting dalam menjaga keberlanjutan kawasan konservasi (TNRAW).
“Edukasi, penyadartahuan dan sosialisasi kepada masyarakat harus menjadi prioritas. Dengan begitu, keberlanjutan ekosistem TNRAW dapat terjaga dengan baik,” kata dia. (b-/ST)
Kontributor: M4
Editor: Ilham Surahmin