8 December 2024
Indeks

Awal Musim Kemarau di Sultra Diprediksi Juli 2024

  • Bagikan
Awal Musim Kemarau di Sultra Diprediksi Juli 2024
Ilustrasi (Foto Internet)

SULTRATOP.COM, KENDARI — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim kemarau di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) akan terjadi pada Juli 2024.

Kepala Stasiun Klimatologi Konawe Selatan Aris Yunatas mengatakan, sebagian besar atau secara keseluruhan wilayah di Sultra akan mengalami awal musim kemarau pada Juli, dan puncaknya pada Agustus 2024.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Kata Aris, musim kemarau tahun 2024 ini diperkirakan akan terjadi secara cepat, yakni sekitar 3 bulan, mulai dari Juli sampai dengan Oktober.

Diperkirakan pada November sudah masuk masa transisi atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Kata dia, musim kemarau yang terjadi tahun ini sangat pendek.

“Jadi memang pendek sekali musim kemarau kita, yang lebih banyak itu bulan basahnya, bulan kering itu antara bulan Juli, Agustus, September, Oktober,” kata Aris saat dihubungi pada Selasa (4/6/2024).

Penyebab terjadinya musim kemarau yang sangat singkat ini, karena perbandingan antara bulan basah (musim hujan) dan bulan kering (musim kemarau), musim hujan lebih panjang daripada musim kemarau.

Dalam hal ini BMKG menggunakan data 30 tahun, secara karakteristik, musim kemarau yang terjadi secara sangat singkat di wilayah Sultra tidak dipengaruhi fenomena El Nino dan La Nina, sehingga musim kemarau ini berpotensi normal.

Kekeringan meteorologis sendiri bisa terjadi dua sampai dengan tiga bulan, tanpa adanya bayang-bayang fenomena El Nino, sehingga hal ini perlu diantisipasi bersama dengan pemerintah daerah Sultra.

Untuk mengantisipasi kekeringan ekstrem di wilayah Sultra, Gubernur sudah mengambil langkah-langkah mitigasi dan pencegahan kepada instansi-instansi terkait.

BMKG mengatakan bahwa ada banyak alternatif yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi musim kemarau, di antaranya adalah memanfaatkan air hujan saat ini dan melakukan penyemaian awan.

BMKG juga mengimbau baik masyarakat, pemerintah daerah agar melakukan persiapan untuk menghadapi musim kemarau, serta meminimalisir dan memitigasi dampak dari bencana meteorologi bulan basah. (—)

Kontributor: M2

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan