SULTRATOP.COM, MUNA BARAT – Di tengah keterbatasan dan persaingan ketat level nasional, para atlet pencak silat Kabupaten Muna Barat (Mubar) tampil luar biasa.
Bertarung di ajang Makassar Championship 4 Tingkat Nasional, kontingen Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Mubar sukses menyabet total 16 medali, yang terdiri dari 9 medali emas, 4 medali perak, dan 3 medali perunggu.
Adapun para pesilat yang menyumbang medali emas yakni Aulia Nurhasanah Ainun kelas under A remaja putri, Arifatul Ulfa kelas A remaja putri, Wa Ode Azmat Zakia Amini kelas B remaja putri, Wahdaniyah Ummu Habibah kelas H remaja putri, Irna kelas F remaja putri, Muhamad Qilat Bibito, Albady Yashari Ode Dongke kelas E remaja putra, Azis Manapsar Gazali kelas F remaja putra, serta Taslim kelas C dewasa.
Sementara itu, medali perak diraih oleh Wa Ode Nur Azyan Alilah kelas D pra remaja putri, Indra H kelas E pra remaja putra, La Ode Revan kelas A remaja putra, dan Siribela kelas E remaja putri. Sedangkan medali perunggu disumbangkan oleh La Ode Chaesar Alifaturrahim kelas D remaja putra, Ratu Dwi Nurhaja Nsumaso kelas A remaja putri, serta Amira Khailah Nur Aisyah kelas E remaja putri.
“Alhamdulillah, para atlet kami kembali membawa prestasi dengan meraih 16 medali di kejuaraan tingkat nasional ini. Prestasi ini tidak datang secara instan. Para atlet telah menjalani latihan yang intensif dan disiplin,” kata Manajer IPSI Mubar, Ramasia, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (22/12/2025).
Ramasia yang juga pelatih pencak silat Mubar menjelaskan, dari total 16 medali yang diraih, para pesilat turun penuh di seluruh kategori usia, mulai dari usia dini, pra remaja, remaja, hingga dewasa. Menurutnya, capaian tersebut merupakan buah dari kerja keras atlet, pelatih, serta dukungan orang tua dan pemerintah daerah.
“Jadi, mengenai kesiapan mereka sebelumnya, dalam dua bulan terakhir atlet kami sudah mengikuti tiga event dengan jeda waktu yang tidak lama, mulai dari persiapan POPDA di Kendari, Kejurnas Nandes Championship di Kolaka, hingga ada juga yang ikut POPNAS di Jakarta. Jadi kesiapan kami memang jauh-jauh hari sebelum event ini, mereka sudah latihan keras dan menabung agar bisa berangkat ke kejuaraan besar ini,” ucapnya.
Pada kejuaraan tingkat nasional ini, lanjut Ramasia, pihaknya belum bisa menurunkan atlet di semua kategori karena keterbatasan anggaran. Banyak atlet pencak silat Muna Barat yang sebenarnya ingin mengikuti kejuaraan tersebut, namun terkendala pembiayaan.
“Kalau kami didukung anggaran yang cukup, kami bisa menurunkan lebih banyak atlet seperti kontingen lain. Kami yakin bisa menjadi juara umum, karena di event-event sebelumnya, seperti Kejuaraan Tanduale Cup I di Bombana, kami pernah menjadi juara umum,” bebernya.
Ramasia menambahkan, Kabupaten Muna Barat memiliki banyak anak-anak berbakat di cabang olahraga pencak silat. Namun, keterbatasan anggaran membuat keikutsertaan atlet dalam kejuaraan di luar daerah masih sangat terbatas. (B/ST)
Laporan: Adin


















