SULTRATOP.COM, KENDARI – Aksan Jaya Putra (AJP) disebut kader Partai Golkar yang layak diusung di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Kendari pada 27 November 2024 karena totalitasnya terhadap partai berlambang pohon beringin itu.
Totalitas AJP terhadap Partai Golkar tak diragukan lagi. Dibuktikan dengan dua kali terpilih menjadi anggota DPRD Sultra periode 2019-2024 dan periode 2024-2029.
Politisi senior Golkar Sultra, Abu Hasan mengatakan, figur AJP representatif dengan kriteria yang menjadi landasan partai untuk mengusung calon kepala daerah (cakada), memiliki prestasi, dedikasi, loyalitas, dan lain sebagainya.
Dari kaca mata AD/ART dan petunjuk organisasi, pengurus yang memiliki prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela sangat layak untuk diusung menjadi kepala daerah baik gubernur, bupati maupun wali kota, termasuk AJP di Kota Kendari.
Abu Hasan menerangkan, berkaca dari historis perhelatan Pilwali Kota Kendari, Partai Golkar tidak pernah menempatkan kadernya sebagai pimpinan tertinggi di Kota Kendari, bahkan selalu mengusung calon lain yang notabene bukan kader Partai Golkar.
“Saya kira data historis jadikan acuan, di Kota Kendari Partai Golkar tidak pernah memimpin bahkan selalu mengusung figur lain. Sebetulnya, Golkar kalau ingin besar maka sebagai partai harus membesarkan kadernya,” katanya pada Jumat (19/7/2024).
Menurut Abu Hasan, salah satu ukuran keberhasilan Ketua Partai Golkar secara organisasi ketika Partai Golkar banyak menempatkan legislatif maupun eksekutif di daerah-daerah.
“Makin banyak gubernur, bupati dan wali kota baru bisa dikatakan berhasil dan semakin sedikit bisa dikatakan Golkar gagal melakukan kaderisasi internal,” jelas mantan Koordinator Presedium KAHMI Sultra.
Harapannya, sebagai partai tertua di Indonesia, Partai Golkar mesti banyak melahirkan pemimpin-pemimpin dari kadernya sendiri. Sebab Partai Golkar punya sistem mapan, mekanisme yang jelas, struktur kuat, dan memiliki budaya yang tidak dimiliki partai lain.
“Ini yang harus ditegakkan, jangan dikerdilkan di pilkada ini, kadernya disingkirkan lalu dibesarkan kader lain.
Kalau bukan sekarang, kapan Golkar menunjukkan eksistensinya sebagai partai tertua,” tutup mantan Bupati Buton Utara (Butur) ini. (—)
Penulis: Ilham Surahmin