SULTRATOP.COM, KENDARI β Sebanyak 440 ampul obat bius jenis fentanyl dilaporkan hilang dari gudang penyimpanan RSUD Kendari. Temuan mengejutkan ini memicu desakan dari Anggota DPRD Kota Kendari, LM Rajab Jinik, yang meminta Wali Kota turun tangan langsung dan mengambil tindakan tegas terhadap manajemen rumah sakit.
Hilangnya obat bius tersebut sebelumnya diungkap oleh pihak Polresta Kendari. Namun hingga kini, waktu pasti dan pelaku dalam kasus ini masih belum dapat dipastikan.
Rajab Jinik menyoroti lemahnya sistem keamanan di RSUD Kendari, terlebih setelah terungkap fakta hilangnya 440 ampul fentanyl, obat bius yang masuk kategori narkotika.
βWali Kota harus mengevaluasi manajemen rumah sakit dan mendorong proses hukum secara terbuka dan transparan,β ungkap Rajab melalui pesan WhatsApp pada Kamis (10/4/2025).
Menurut Rajab, sulit membayangkan kejadian ini terjadi tanpa adanya kelalaian serius, atau bahkan indikasi keterlibatan oknum tertentu di lingkungan rumah sakit. Pasalnya, akses terhadap obat-obatan berbahaya seperti fentanyl sangat terbatas pada pihak internal RSUD.
Ia menambahkan, evaluasi mendalam perlu dilakukan mengingat berbagai kejadian memprihatinkan kerap menimpa RSUD Kendari. Mulai dari temuan obat kedaluwarsa yang dibuang sembarangan hingga laporan kehilangan obat-obatan jenis lain.
βHal-hal seperti ini telah merusak citra RSUD Kendari di mata publik dan menggerogoti kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang seharusnya terjamin,β ujarnya.
Politikus Partai Golkar ini secara khusus meminta Wali Kota Kendari untuk turun tangan langsung melakukan audit serta evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan obat dan sistem keamanan di RSUD Kendari. (B/ST)
Kontributor: Ismu Samadhani