SULTRATOP.COM – Rasa cemas warga pesisir Buton Selatan (Busel) akhirnya berubah menjadi lega. Puluhan keluarga yang sempat bersiap pindah karena abrasi kini bisa bernapas lega setelah talud penahan ombak rampung dibangun atas program prioritas Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR).
Tak hanya rumah, fasilitas pendidikan seperti SMAN 4 Sampolawa pun kini aman dari ancaman laut yang terus menggerus daratan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga melaksanakan pembangunan talud di dua desa di Kecamatan Siompu, yakni Desa Karae dan Desa Wawoangi. Program ini menjadi bagian dari upaya Pemprov Sultra di bawah kepemimpinan ASR dalam memperkuat perlindungan kawasan pesisir sekaligus menjaga keselamatan warga.
Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Sultra, Pahri Yamsul, mengatakan pembangunan talud tersebut bertujuan menahan abrasi dan longsor, melindungi permukiman penduduk, serta menyelamatkan fasilitas sekolah seperti SMAN 4 Sampolawa.
“Sekarang hampir selesai, sudah 90 persen, sisa penyempurnaan,” ungkapnya saat ditemui di Kendari, Selasa (11/11/2025).
Menurut Pahri, penyempurnaan yang dimaksud berupa uji coba konstruksi untuk memastikan kekuatan talud saat diterpa ombak laut. Meski belum dibangun secara menyeluruh, tahap awal ini difokuskan pada titik-titik yang paling rawan abrasi dan membutuhkan perlindungan mendesak.
Ia menjelaskan, pembangunan talud di Desa Wawoangi dirancang setinggi 12 meter dan panjang sekitar 80 meter untuk melindungi gedung SMAN 4 Sampolawa, sementara di Desa Karae, talud dibangun untuk melindungi lebih dari 100 rumah warga.
“Alhamdulillah, masyarakat di sana sangat bersyukur atas perhatian bapak Gubernur ASR. Mereka sempat bersiap pindah, tapi setelah talud dibangun, kini bisa tinggal dengan tenang,” ujarnya.
Pembangunan tersebut didanai melalui APBD Sultra, dengan nilai lebih dari Rp3 miliar untuk Desa Wawoangi dan sekitar Rp800 juta lebih untuk Desa Karae. Pembangunan di Karae sendiri merupakan lanjutan dari proyek tahun 2024, di mana Pemprov Sultra telah membangun talud sepanjang 260 meter di lokasi tersebut.
Melihat kondisi pesisir yang masih membutuhkan perlindungan tambahan, Gubernur ASR menginstruksikan agar pembangunan talud di Busel dilanjutkan pada tahun 2026. Langkah itu diharapkan memperkuat upaya mitigasi abrasi dan menjaga keberlangsungan kehidupan masyarakat pesisir.
Kehadiran talud hasil program prioritas Gubernur ASR membawa harapan baru bagi warga Busel. Kini, mereka dapat beraktivitas dan belajar dengan rasa aman tanpa lagi dihantui ketakutan kehilangan rumah maupun sekolah akibat abrasi laut. (Adv)
















