SULTRATOP.COM, KENDARI — Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Tenggara (Sultra), Hugua, secara resmi membuka pelatihan peningkatan kompetensi bagi pendamping Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di Aula Pascasarjana Universitas Halu Oleo (UHO) pada Rabu (22/10/2025).
Pelatihan tersebut diikuti oleh 264 pendamping yang terdiri atas 36 Project Management Officer (PMO) dan 228 Business Assistant (BA). Para PMO bertugas untuk mengawasi, mendampingi, serta mengevaluasi program KDKMP agar berjalan efektif dan sesuai dengan tujuan. Sementara itu, para BA merupakan tenaga profesional yang bertanggung jawab memberikan bimbingan, pendampingan manajerial dan teknis, serta edukasi kepada pengurus koperasi.
Pada kesempatan itu, Hugua meminta para pendamping harus menciptakan koperasi juara di setiap desa. Menurutnya, koperasi juara adalah koperasi yang tidak hanya berkembang secara bisnis, tetapi juga mampu memberdayakan para petani, nelayan, pelaku industri kreatif, dan usaha lokal lainnya di sekitarnya untuk meningkatkan produktivitas.
“Sehingga benar-benar terwujud Indonesia yang makmur dari desa. Kita percaya bahwa dengan fondasi ekonomi yang kuat, negara ini akan menjadi semakin hebat dan tangguh,” ujarnya.
Hugua menambahkan, berdasarkan ideologi ekonomi, koperasi merah putih harus menjadi “suku guru” (pilar utama) dalam ekonomi masyarakat dan negara. Oleh karena itu, jika koperasi dapat berjalan dengan baik, ia yakin Indonesia akan menjadi semakin sejahtera ke depan.
Ia juga menegaskan bahwa konsep koperasi merah putih berpijak pada semangat gotong royong yang merupakan falsafah dasar bangsa Indonesia.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra, La Ode Muhamad Shalihin, menyampaikan harapannya agar melalui pendampingan ini, seluruh koperasi merah putih dapat beroperasi secara penuh hingga akhir tahun 2025.
“Ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pendamping. Kita harapkan koperasi dapat beroperasi secara maksimal,” ujar Shalihin.
Ia menuturkan, satu orang pendamping akan melakukan pendampingan kepada 8 hingga 12 koperasi sesuai karakteristik dan jumlah koperasi di wilayah masing-masing. Proses pelatihan untuk pendamping itu akan dilakukan selama 5 hari.
Pengetahuan yang akan dibagikan kepada para pendamping yaitu pembekalan tentang koperasi, dinamika kelompok, pembuatan proposal, hingga cara melakukan pendampingan yang efektif.
Pendamping akan melakukan tugasnya untuk mendampingi koperasi merah putih selama 3 bulan hingga akhir Desember 2025. Adapun koperasi yang telah beroperasi di Sultra saat ini sebanyak 612 koperasi dari total 2.285 koperasi.
Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Sultra, koperasi merah putih yang aktif saat ini di wilayah Wakatobi dan di susulan oleh kabupaten kota lainnya. (B/ST)
Kontributor: Ismu Samadhani
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI
