SULTRATOP.COM, KENDARI – Ada berbagai macam cara yang dilakukan Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS untuk merayakan keberhasilan menyukseskan Pemilu 2024.
Seperti yang dilakukan Anggota KPPS Desa Mekar, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang memilih foto bersama di studio foto usai masa tugas mereka yang mendapat julukan abdi negara resmi berakhir pada 25 Februari 2024. Seperti diketahui, masa tugas KPPS dimulai 25 Januari 2024 dan berakhir 25 Februari 2024.
Di Desa Mekar sendiri terdapat dua tempat pemungutan suara (TPS) sehingga total anggota KPPS yang bertugas sebanyak 14 orang. Mayoritas anggota KPPS Desa Mekar merupakan Gen Z yang masih aktif kuliah dan sebagian juga sudah bekerja.
Saat berfoto di salah satu studio foto di bilangan Jalan Brigjen M. Yoenoes, Kota Kendari, para anggota KPPS Desa Mekar kompak mengenakan atasan batik dan juga kaos seragam berwarna hitam. Pakaian tersebut juga mereka kenakan saat bertugas pada hari pencoblosan 14 Februari 2024 lalu.
Febriani selaku Bendahara Sekretariat Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Mekar, yang awalnya mencetuskan ide foto studio tersebut mengatakan, awalnya ia hanya melempar ide saja.
Febriani melihat selama bertugas para anggota KPPS Desa Mekar begitu kompak dan solid sehingga ia mengajak rekan-rekan KPPS untuk foto studio bersama sebagai kenang-kenangan. Ternyata, idenya tersebut disambut antusias.
“Dengan berakhirnya masa tugas, otomatis kita tidak akan sering kumpul-kumpul lagi. Semua akan kembali beraktivitas seperti semula. Jadi untuk mengabadikan momen sekaligus merayakan keberhasilan teman-teman, ditambah semuanya alhamdulillah sehat, kita foto ramai-ramai anggota KPPS bersama PPS Desa Mekar,” ungkapnya.
Febriani menambahkan, saat foto studio ini ada beberapa anggota KPPS yang tidak hadir karena ada kesibukan lain yang tidak bisa ditinggalkan.
“Karena memang ini latar belakangnya (anggota KPPS) beda-beda, jadi mengatur waktunya juga susah. Pasti ada saja yang jadwalnya bentrok,” ujarnya.
Masita, salah satu anggota KPPS TPS 1 Desa Mekar mengaku sangat bersyukur dipertemukan dengan teman-teman sesama anggota KPPS. Baginya menjadi anggota KPPS pada Pemilu 2024 sangat berkesan. Ia mendapat banyak ilmu tentang kepemiluan dan juga bertemu dengan orang-orang hebat.
“Yang saya suka itu tidak ada yang mau menonjol sendiri, semua saling rangkul. Saling membantu, saling support tugas masing-masing. Jadi selama bertugas dari pagi sampai tembus pagi lagi, memang kita happy-happy saja, walaupun capek, ngantuk juga, tapi alhamdulillah semuanya bisa dilewati dengan baik,” akunya.
Terkait tantangan menjadi anggota KPPS, baginya semua adalah tantangan, apalagi dirinya bertugas sebagai KPPS 7 yang tugasnya dianggap paling gampang karena hanya menjaga tinta.
Namun, tugasnya tersebut ternyata tidak semudah itu. Ia harus memastikan semua pemilih mencelupkan jarinya ke tinta sebelum keluar dari tempat pencoblosan. Ditambah, ada beberapa pemilih yang memang enggan mencelupkan jarinya ke tinta.
Hal senada diungkapkan oleh Deni Saputra. Pria berusia 23 tahun, yang berprofesi sebagai guru ini didaulat menjadi Ketua KPPS TPS 2 sekaligus admin aplikasi Sirekap yang membuat tanggung jawabnya semakin besar. Tak hanya memastikan pemungutan dan penghitungan suara di TPS-nya lancar, ia juga harus sigap untuk memfoto form C hasil Pemilu 2024 dan di-upload ke Sirekap.
Meski begitu, rekan-rekannya yang selalu mau mendengar dan mengikuti arahannya menjadi kunci kesuksesan mereka menyelenggarakan Pemilu.
“Semua solid, kompak. Jadi itu jadi alasan kita mau foto studio ramai-ramai untuk kenangan, ternyata saat bertugas itu kita seperti ini. Pokoknya memorinya itu akan diingat terus,” ungkapnya.
Ia berharap kekompakan itu tetap terjaga meski semua sudah kembali beraktivitas seperti semula. Seperti dirinya dan beberapa rekannya yang kini akan kembali fokus mengajar.
Sementara Koordinator Divisi Data PPS Desa Mekar, Adri juga mengakui kinerja KPPS Desa Mekar sangat baik. Meski sebagian besar adalah penyelenggara baru alias tidak pernah bertugas sebagai penyelenggara pemilu sebelumnya, namun ternyata mereka mampu belajar dengan cepat dan sukses menjadi ujung tombak penyelenggaraan Pemilu 2024.
“Sempat was-was ada kesalahan, karena mereka anak-anak baru yang minim pengalaman, kalau simulasi kadang lebih banyak bercanda, tapi ternyata mereka membuktikan bisa melaksanakan tugasnya dengan baik,” ungkap Adri.
Jika tak ada perubahan, kata Adri, rencananya para anggota KPPS yang bertugas pada Pemilu 2024 akan kembali direkrut untuk bertugas di Pilkada Serentak 2024. (—–)
Penulis: Tim Redaksi