SULTRATOP.COM, MUNA BARAT – Siswa SMP Negeri 1 Barangka di Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara (Sultra) menemukan ulat sayur pada menu makanan program makan bergizi gratis (MBG) yang diberikan hari ini, Jumat (25/4/2025). Dalam video yang beredar dengan durasi 22 detik, tampak ulat terlihat di menu sayur.
Kepala SMPN 1 Barangka La Pelita saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Awalnya ia tidak mengetahui perihal ulat sayur di menu makanan siswa, sebab dari sekolah tidak ada yang memberikan informasi.
“Tadi kejadiannya. Tetapi saya tidak tahu sebenarnya, nanti beredar video baru kita ketahui. Dari pihak sekolah (guru kelas) kami tidak ada yang melaporkan informasi tersebut. Dari siswa juga tidak ada yang melaporkan kejadian itu,” kata La Pelita.
Pihak sekolah juga telah melaporkan hal tersebut kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) penyedia MBG di SMP Negeri 1 Barangka.
“Kita sudah laporkan ke penyedia MBG ini. Mereka juga sudah datang di sekolah kami. Kami hanya menerima dan langsung membagikan menu makanan ini kepada siswa. Kami meminta kepada penyedia untuk lebih teliti lagi, agar kejadian ini tidak terulang lagi,” ucapnya.
Ia menjelaskan pemberian MBG di sekolahnya sudah berjalan kurang lebih dua minggu. Kata dia, selama ini lancar dan tidak ada masalah, nanti hari ini baru ditemukan ulat sayur pada menu sayuran.
Sementara itu, Penanggung Jawab Dapur SPPG Arman Hasa juga membenarkan ditemukannya ulat pada menu sayur MBG yang diberikan ke siswa. Ia meminta maaf dan berjanji kejadian serupa tak akan terulang lagi.
Kata politisi PKS ini, untuk Kecamatan Barangka pada hari ini melayani sekitar kurang lebih 2.660 siswa. Ia memastikan kejadian seperti itu hanya ditemukan pada satu, dua atau siswa saja dalam satu sekolah.
“Kami tidak pungkiri terjadi di menu sayur, seperti di SMPN 1 Barangka. Ulat ini ditemukan pada menu sayur kacang panjang,” jelasnya.
Arman mengaku salah satu menu MBG hari ini adalah kacang panjang. Untuk penyediaan bahan ini, pihaknya sudah melalui standarisasi di dapur. Bahan yang disiapkan dilakukan penyortiran, bahan yang bagus diambil dan yang rusak dibuang.
“Jadi, awalnya dilakukan penyortiran, yang rusak dibuang dan yang bagus diambil. Kemudian di cuci dan dilakukan pemotongan. Di saat pemotongan, sayur kacang panjang ini dipotong kecil-kecil, kemungkinan ada satu atau dua potong masih terdapat ulat. Mungkin di sinilah kejadiannya. Artinya saat dilakukan pembersihan ulat termuat dalam sayur kacang panjang ini,” bebernya.
Dalam menyiapkan menu MBG ini, Arman menegaskan pihaknya sudah bekerja secara maksimal sesuai dengan standarisasi terkait sortir dan memilih yang bagus dan rusak, dan sebagainya. Untuk bahan baku ini diambil dari masyarakat di Mubar.
“Kami meminta maaf, sayur ulat ini luput dari sortiran kami. Dan kejadian ini tidak akan terulang lagi ke depannya,” tegasnya. (A/ST)
Kontributor: Adin