SULTRATOP.COM – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR), menunjukkan komitmen kuatnya dalam membangun sektor pertanian dengan menuntaskan rehabilitasi tiga jaringan irigasi strategis pada tahun 2025. Capaian ini menjadi langkah nyata Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis agromaritim dan meningkatkan kesejahteraan petani di berbagai daerah.
Kepala Dinas (Kadis) Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sultra, Pahri Yamsul, mengatakan ketiga irigasi yang rampung direhabilitasi tersebut meliputi jaringan irigasi Daerah Irigasi (DI) Asolu di Kabupaten Konawe dengan volume panjang jaringan irigasi permukaan yang direhabilitasi mencapai 306,54 meter.
Selain itu, rehabilitasi juga dilakukan pada jaringan irigasi DI Tamboli di Kabupaten Kolaka dengan volume panjang 250,68 meter. Sementara itu, kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi permukaan dilakukan di lima daerah, yakni Kolaka, Konawe, Konawe Selatan (Konsel), Muna Barat (Mubar), dan Kota Baubau, dengan total panjang mencapai 138 kilometer.
Rehabilitasi irigasi tersebut merupakan bagian dari realisasi program prioritas Gubernur ASR, yaitu penguatan infrastruktur sekaligus mendukung ketahanan pangan berbasis agromaritim. Menurut Pahri, instansi yang membidangi irigasi memiliki peran utama dalam mengelola dan mengembangkan sistem irigasi primer dan sekunder di daerah irigasi yang menjadi kewenangan provinsi. Tugasnya mencakup pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, serta operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi.
“Irigasi kita sudah selesai 100 persen,” tutur Pahri saat ditemui di Kendari pada Senin (10/11/2025).
Ia menambahkan, meskipun anggaran yang tersedia terbatas, pihaknya berusaha agar masyarakat dapat segera merasakan manfaat fungsional dari irigasi tersebut. Sebab, peningkatan infrastruktur pertanian bukan sekadar proyek fisik, melainkan investasi jangka panjang untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat.
Saat ini, Pemprov Sultra mengelola 12 daerah irigasi dengan luas total lebih dari 12 ribu hektare (Ha), memiliki panjang saluran mencapai 145 kilometer, serta 838 bangunan irigasi yang tersebar di Kabupaten Kolaka, Konawe, Konsel, Muna Barat (Mubar), dan Kota Baubau.
Pahri menyebut, program prioritas tahun 2025 difokuskan pada rehabilitasi infrastruktur irigasi serta optimalisasi operasi dan pemeliharaan jaringan. Namun, dalam pelaksanaannya, Pemprov Sultra tetap memperhatikan skala prioritas mengingat adanya keterbatasan anggaran akibat kebijakan efisiensi yang diterapkan pemerintah daerah. (Adv)














