26 March 2025
Indeks
Jadwal Imsakiyah Ramadan 2025
Wilayah Kota Kendari dan Sekitarnya
Sumber: API Kanwil Kemenag Sultra

Tumpukan Tanah Galian di Jalur Raha-Tongkuno Ancam Keselamatan Pengendara

  • Bagikan
Tumpukan Tanah Galian di Jalur Raha-Tongkuno Ancam Keselamatan Pengendara
Tumpukan sisa tanah galian di Jalur Raha-Tongkuno, tepatnya di Desa Lakologou. Tampak pada Jumat (24/1/2025) sisa tanah galian masih menumpuk yang membahayakan pengendara.

SULTRATOP.COM,MUNA – Tumpukan tanah hasil galian selokan yang belum dipindahkan di Jalur Raha-Tongkuno, tepatnya di Desa Lakologou Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna, semakin mempersempit jalan dan meningkatkan risiko kecelakaan.

Tampak pada Jumat (24/1/2025) sisa tanah galian menghambat pengendara mobil yang lewat, khususnya yang datang dari dua arah berlawanan. Para sopir mobil angkutan umum yang setiap hari melintasi jalur tersebut, merasa khawatir akan keselamatan mereka dan penumpang.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Meski proyek selokan telah selesai pada Desember 2024, sisa galian sepanjang kurang lebih 100 meter masih mempersempit jalan. Kondisi ini menuntut tindakan cepat dari pemerintah setempat untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.

Salah seorang sopir, mengaku kesal dengan tumpukan tanah tersebut karena sangat berbahaya, apalagi bila kondisi hujan dan kendaraan sedang ramai. Dia setiap hari melewati jalur tersebut sebagai jalur utama.

“Seharusnya hal seperti ini jadi perhatian pemerintah. Jangan nanti ada kecelakaan baru diperhatikan, justru saat sekarang inilah segera pindahkan tanah sisa galian itu,” ujar sang sopir tanpa menyebut nama.

Sang sopir mengatakan proyek selokan yang menyisakan tanah galian di badan jalan berbeda dengan proyek serupa di desa lainnya. Dari pengamatannya, biasanya sisa tanah galian dapat dipindahkan dengan cepat.

Seorang penumpang juga mengungkapkan hal senada. Dia merasa waspada ketika melewati jalur tersebut. Menurutnya keselamatan harus jadi perhatian siapapun yang bertanggung jawab. Bukan malah membiarkan menunggu adanya korban.

“Jangan nanti ada korban baru bertindak, demi keselamatan warga harusnya ini tidak dibiarkan begitu saja,” ujarnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Lakologou La Ode Muhammad Agus mengatakan sisa tanah galian itu akan dipindahkan mulai Sabtu 25 Januari 2025 dengan menggunakan alat berat. Dia sudah berkoordinasi dengan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), LM Marsudi yang punya program selokan tersebut agar sisa galian proyek tersebut tidak menghalangi jalan.

Proyek selokan tersebut dari pemerintah provinsi yang merupakan pokok pikiran (Pokir) Anggota DPRD Provinsi Sultra yakni Marsudi. Selokan tersebut sepanjang 200 meter lebih yang sebagian sisa tanah galian sudah dipindakan, tapi menyisakan sekitar 100 meter tanah galian yang belum dipindahkan.

Pangkal perseoalannya, kontraktor hendak memindahkan tanah galian itu begitu proyek pengerjaan selesai tapi warga ingin mengambil tanah sisa galian itu. Namun setelah hampir sebulan warga tak kunjung mengambil tanah sisa galian.

“Tapi karena kondisinya ini lambat dikerja (warga yang ingin mengambil tanah galian), saya takut juga jangan sampai dampaknya ini tanah bisa mengundang kecelakaan dan banyak keluhan masyarakat maka kita pindahkan saja. Besok inysaallah dilakukan tindakan,” ujar Agus. (===)

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan