SULTRATOP.COM, KOLTIM – Gempa bumi yang terus menerjang Kolaka Timur sejak 24 Januari 2025 memaksa warga hidup dalam kecemasan. Retakan di dinding rumah semakin melebar, sementara sebagian warga memilih bertahan, yang lain terpaksa tidur di teras atau mengungsi demi keselamatan.
Guncangan terakhir berkekuatan 5,1 magnitudo pada 29 Januari kian memperburuk situasi, membuat warga waspada akan kemungkinan gempa susulan.
Hasni, warga Desa Tawainalu, Kecamatan Tirawuta, mengungkapkan bahwa rumahnya mulai mengalami keretakan sejak gempa pertama pada 24 Januari lalu.
“Sejak gempa pertama, rumah saya mulai retak-retak kecil, tapi setelah gempa 5,1 pada 29 Januari, kerusakan semakin parah,” ujar Hasni kepada Sultratop.com, Rabu (29/1/2025).
Meski kondisi rumahnya memburuk, Hasni memilih untuk tetap bertahan dan tidak mengungsi.
Sementara itu, Aziza, warga Desa Tirawuta, Kecamatan Tirawuta, mengalami kerusakan lebih parah. Ia dan keluarganya memilih tidur di teras rumah untuk mengantisipasi gempa susulan.
“Rumah kami retak parah akibat gempa. Karena gempa susulan tidak bisa diprediksi, kami sementara tidur di teras untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” kata Aziza.
Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur melalui Dinas Sosial telah meninjau kondisi warga terdampak, termasuk keluarga Aziza.
Di sisi lain, ada warga yang memilih mengungsi karena khawatir gempa susulan lebih besar. Kiki, warga Desa Mulia Jaya, Kecamatan Dangia, mengatakan rumahnya mengalami retakan kecil. Ia dan keluarganya sementara mengungsi ke rumah kerabat yang dianggap lebih aman.
“Kami mengungsi sementara di teras rumah karena khawatir akan gempa susulan yang lebih besar. Malam ini, kami akan pindah ke rumah saudara sampai keadaan kembali kondusif,” jelas Kiki.
Pemerintah daerah dan instansi terkait terus melakukan pemantauan serta memberikan bantuan bagi warga terdampak. Masyarakat diimbau tetap waspada dan siaga menghadapi kemungkinan gempa susulan. (A/ST)
Laporan: Putriani Amaliah