23 November 2024
Indeks

Siswa Pesantren di Konsel yang Hilang Ditemukan Bersama Pemulung, Polisi Ungkap Kejanggalan

  • Bagikan
Siswa Pesantren di Konsel yang Hilang Ditemukan Bersama Pemulung, Polisi Ungkap Kejanggalan
Agung Kurniawan

SULTRATOP.COM, KENDARI – Siswa pondok pesantren (ponpes) Tahfizul Quran Darur Raihanun Nahdlatul Wathan, Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra), Agung Kurniawan (14) yang dinyatakan hilang sejak 25 Februari 2024 telah ditemukan pada Minggu (4/8/2024) kemarin.

Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Nirwan Fakaubun mengatakan, pada Minggu itu, sekitar pukul 13.00 Wita ada nomor yang menghubungi pihak keluarga korban bahwa Agung diketahui berada di masjid Nurul Ukhuwah, Kelurahan Anggalomuare, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

“Atas informasi tersebut, keluarga korban menghubungi Polsek Ranomeeto. Kemudian pada pukul 15.40 Wita tim Buser77 Satreskrim Polresta Kendari bersama unit Reskrim Polsek Ranomeeto menuju lokasi dan berhasil mengamankan Agung dan dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan,” ungkap Nirwan dalam keterangan resminya pada Senin (5/8/2024).

Dari hasil pemeriksaan tersebut, Agung dalam kondisi sehat dan tidak terdapat luka serta bebas dari narkoba. Namun, dari hasil pengembangan yang dilakukan di Polresta Kendari ada beberapa kejanggalan dari keterangan Agung yang diduga rekayasa.

Agung mengaku diculik dan disekap dalam sebuah ruangan selama kurang lebih 6 bulan terakhir sehingga tidak bisa keluar. Ruangan yang berdinding tembok dengan jendela hitam yang tidak bisa dibuka.

“Baru saya mau tanya, itu orang keluar lagi,” ungkapnya.

Tim gabungan Buser77 Satreskrim Polresta Kendari, Resmob Polda dan Satintelkam Polresta Kendari melakukan pengembangan terkait HP yang digunakan oleh Agung dengan mencari pemilik HP atas nama JS (47) yang berprofesi sebagai seorang pemulung.

Hasil interogasi, JS mengaku bertemu Agung di Masjid Nurul Falah, Lorong Puncak Wanggu, Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari di akhir bulan Februari sebelum bulan puasa.

JS mengaku diberitahu oleh Agung bahwa dirinya hanya tinggal dengan tantenya dan ibunya telah pergi sejak kecil. Oleh karena itu, JS membawa Agung untuk tinggal bersama JS di jalan Kelengkeng, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari.

Selama Agung tunggal bersama JS, ia difasilitasi makanan, pakaian serta memberi HP kepada Agung. JS juga mengaku, pada 18 Maret 2024, Agung mengalami sakit demam berdarah dan dibawa ke Puskesmas Poasia untuk dilakukan rawat inap selama seminggu.

“Setelah dinyatakan sembuh, pada tanggal 25 Maret 2024, saya bertanya kepada Agung, ‘sa antar ko pulangkah?’ tapi Agung menjawab “jangan mi, nanti pi”. Karena itu saya bawa lagi di rumah,” ungkap JS.

Ia juga mengatakan, selama memulung, Agung hanya tinggal sendirian di rumah dalam keadaan pintu tidak terkunci dan Agung biasa berinteraksi dengan tetangganya pada saat mengambil air di sore hari.

Selama sekitar 6 bulan tinggal bersama Agung, JS tidak pernah menyuruh atau mempekerjakan Agung. Agung hanya tinggal di rumah dan hanya memainkan HP milik JS yang diberikan sejak dua hari Agung tinggal di rumahnya.

JS juga beberapa kali memberitahu Agung untuk keluar bermain atau bergaul namun ia selalu saja menolak. JS tidak mengetahui bahwa Agung merupakan anak hilang dari pondok pesantren Darur Raihanun Nahdlatul Wathan karena keterbatasan mengakses media sosial.

Menurut warga, Risnawati (42) ia sering kali melihat Agung di rumah seorang pemulung itu. Namun, ia tak mengetahui jika Agung itu adalah orang yang hilang dan sedang dicari-cari.

“Saya bertetangga sama pak JS. Ada itu anak (Agung) dalam rumah terus,” katanya.

Kata dia, kegiatan Agung di dalam rumah hanya bermain game di HP milik JS. Bahkan, Agung sering bermain game dengan anaknya. Tidak ada pekerjaan lain yang dilakukan Agung. Bahkan untuk mencari barang-barang bekas, JS melakukannya sendiri tanpa bantuan Agung.

Sementara itu, pihak Polresta Kendari hingga saat ini masih mengumpulkan keterangan dan bukti-bukti tentang kronologi pasti hilangnya Agung selama kurang lebih 6 bulan tersebut. (===)

Kontributor: Ismu Samadhani

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan