SULTRATOP.COM, KENDARI – Kasus baru penyakit HIV/AIDS di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) sepanjang tahun 2024 terbilang cukup banyak yaitu mencapai 567 kasus.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra, dr Muhammad Ridwan menyebutkan, jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding tahun 2023 yang tercatat sebanyak 637 kasus.
“Data itu kami himpun dari laporan dinkes kabupaten/kota. Di tahun 2024, Kota Kendari yang paling banyak kasus HIV/AIDS-nya,” ungkap Ridwan di Kendari pada Kamis (9/1/2024).
Faktor urbanisasi, mobilitas penduduk yang tinggi, serta gaya hidup berisiko diduga menjadi penyebab utama tingginya angka penularan di ibu kota Provinsi Sultra itu.
Adapun jumlah dan perbandingan kasus baru HIV/AIDS di Sultra periode tahun 2023 dengan tahun 2024 di wilayah Sultra yaitu, Kota Kendari sebanyak 321 pada 2023 dan 266 kasus pada 2024, Baubau 108 kasus (2023) dan 103 kasus (2024), Kolaka 46 kasus (2023) dan 48 kasus (2024).
Selanjutnya, Kolaka Utara (Kolut) 24 kasus (2023) dan tidak ada kasus (2024), Muna 22 kasus (2023) dan 16 kasus (2024), Bombana 17 kasus (2023) dan 9 kasus (2024), Buton Tengah 17 kasus (2023) dan 25 kasus (2024).
Buton 13 kasus (2023) dan 20 kasus (2024), Wakatobi 13 kasus (2023) dan 25 kasus (2024), Muna Barat 12 kasus (2023) dan 13 kasus (2024), Kolaka Timur 11 kasus (2023) dan 3 kasus (2024), Konawe 11 kasus (2023) dan 15 kasus (2024).
Buton Selatan 9 kasus (2023) dan 15 kasus (2024), Konawe Selatan 9 kasus (2023) dan 5 kasus (2024), Buton Utara 5 kasus (2023) dan 1 kasus (2024), Konawe Kepulauan 0 kasus (2023) dan 3 kasus (2024), serta Konawe Utara di 2023 dan 2024 tidak ada catatan kasus HIV/AIDS.
Untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS, masyarakat diimbau untuk menghindari perilaku seksual berisiko dengan menggunakan kondom, tidak berbagi jarum suntik, melakukan tes HIV secara berkala, terutama bagi yang memiliki risiko tinggi, serta meningkatkan pemahaman tentang HIV/AIDS melalui program edukasi.
Dengan kesadaran dan langkah nyata, Dinkes Sultra berharap angka kasus HIV/AIDS di Sultra dapat menurun pada tahun-tahun mendatang. (B/ST)
Kontributor: Ismu Samadhani