SULTRATOP.COM, KENDARI – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kendari melakukan kunjungan kerja di The Park Mall Kendari pada Selasa (26/3/2024) terkait permasalahan banjir yang dialami oleh MTsN 1 Kendari.
Ketua Komisi III DPRD Kendari, LM Rajab Jinik mengatakan, masalah banjir di MTsN 1 Kendari ini faktornya adalah tidak ada saluran air akibat pagar The Park Mall dan MTsN 1 Kendari berdempetan.
“Sehingga, air yang dari belakang tidak bisa tumpah ke sini (Kali Kadia). Catatannya sebenarnya adalah The Park harus peka terhadap MTs,” ungkap Rajab.
Kata dia, dari hasil kunjungan tersebut akan dibuatkan rekomendasi agar ada perhatian The Park Kendari terhadap kegiatan-kegiatan di MTsN 1 Kendari. Rekomendasi akan dikeluarkan pada Senin (1/4/2024) dengan jangka waktu 3 sampai 6 bulan.
“Mereka ini bertetangga dan sudah pernah berjanji di DPRD dan itu harus disalurkan. Mungkin karena faktor The Park juga masih terlalu baru, jadi dalam proses kerja samanya belum terlalu kelihatan,” tambahnya.
Rajab menegaskan bahwa rekomendasi yang dikeluarkan DPRD itu kuat. Dalam rekomendasi, DPRD Kendari akan mendesak PUPR. Jika tidak disepakati maka sanksi akan turun dalam hal ini perda tata ruang atau perda-perda kontribusi yang mereka harus lakukan.
” Yang jelasnya, bahasa rekomendasi, siap tidak siap harus siap. Kalau dia mau lawan rekomendasi itu berarti kita berlawanan antara The Park dengan pemkot. Karena kita mau cari kebaikan sesuai aturan yang berlaku,” jelas Rajab.
Kesimpulan awal dalam kunjungan tersebut yaitu pihak MTsN 1 Kendari bersedia membongkar pagarnya untuk memperluas drainase dengan catatan The Park Mall Kendari harus bersedia membangunkan kembali pagar yang dibongkar tersebut.
Kepala MTsN 1 Kendari Mappataliang mengatakan, pagar yang harus dibongkar dan dibangun ulang itu kurang lebih 20 meter, yaitu batas tersumbatnya saluran air. Persoalannya, jika terjadi hujan dan air laut pasang maka air akan naik menggenangi halaman sekolah.
“Kemarin itu sampai 50 cm. Ini sudah pasti mengganggu aktivitas sekolah. Saat dibangun ini The Park dampaknya belum terlalu, ini sekarang baru kita rasakan betul,” ungkapnya.
Kata Mappataliang, pihak madrasah siap jika harus membongkar pagar dan dibangun kembali untuk kelancaran drainase. Hal tersebut dilakukan agar kedua pihak bisa nyaman dalam menjalankan aktivitas.
Sementara itu, perwakilan The Park Mall Kendari yang sempat hadir pada kesempatan itu hanya bisa melaporkan kembali hasil kunjungan tersebut kepada pimpinannya sebagai pengambil keputusan. (—–)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Ilham Surahmin