SULTRATOP.COM – Proyek pembangunan RSUD Tipe C yang digadang-gadang menjadi kebanggaan dan harapan baru layanan kesehatan di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, justru berujung skandal. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Abdul Azis sebagai pihak yang diamankan dalam operasi tangkap tangan (OTT) terkait dugaan korupsi proyek senilai Rp126,52 miliar (M) tersebut.
Niat Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) untuk meningkatkan layanan kesehatan melalui pembangunan RSUD Tipe C kini terancam terganjal proses hukum. Proyek yang didanai Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2025 itu dirancang untuk mengubah status RSUD dari Tipe D menjadi Tipe C, agar mampu menangani penyakit berat seperti jantung, kanker, dan stroke (KJSU).
Peningkatan layanan rumah sakit tersebut mencakup perluasan lebih dari 7.000 meter persegi dan penambahan fasilitas modern seperti ruang operasi, rawat inap, ICU, serta peralatan radiologi canggih termasuk CT-Scan dan Mamografi. Seluruh pekerjaan konstruksi direncanakan rampung dalam waktu 300 hari menggunakan skema kontrak rancang bangun.
Namun, di tengah urgensinya, proyek vital ini diduga kuat menjadi bancakan korupsi. KPK bergerak cepat melakukan OTT di tiga wilayah berbeda, yakni Kendari (Sulawesi Tenggara), Jakarta, dan Makassar (Sulawesi Selatan).
Dalam operasi tersebut, delapan orang berhasil diamankan, termasuk Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis. Penangkapan ini sempat menimbulkan polemik lantaran Abdul Azis sebelumnya membantah kabar penangkapannya saat tengah mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem di Makassar. Namun, KPK memastikan Abdul Azis diamankan usai acara Rakernas dan langsung dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan intensif.
KPK juga menyegel sejumlah ruangan penting di Kantor Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur, termasuk ruang kerja bupati dan beberapa dinas teknis terkait proyek rumah sakit. Hal ini memperkuat dugaan bahwa praktik rasuah tersebut terstruktur dan melibatkan pejabat tinggi di daerah.
Skandal ini menjadi pukulan telak bagi upaya reformasi layanan kesehatan dan tata kelola pemerintahan bersih di Kolaka Timur. Masa depan proyek RSUD Tipe C kini berada di bawah bayang-bayang proses hukum yang tengah berjalan di KPK. (B/ST)
Laporan: Adam