SULTRATOP.COM, KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) tengah menyiapkan langkah besar dalam pengembangan pariwisata. Di bawah kepemimpinan Gubernur Andi Sumangerukka (ASR), pembangunan resort premium mulai dirancang untuk menarik investasi wisata unggulan dan memperkuat posisi Sultra sebagai destinasi eksklusif di kawasan timur Indonesia.
Rencana pembangunan resort premium ini sejalan dengan visi besar Gubernur ASR dalam mewujudkan pariwisata terintegrasi dan berkelanjutan. Selain untuk memperkuat citra wisata daerah, pembangunan tersebut juga merupakan bagian dari komitmen ASR dalam meningkatkan kualitas infrastruktur, tidak hanya di jalur umum, tetapi juga pada akses penghubung antar destinasi strategis di pulau Sulawesi.
“Dengan jarak yang sama, kalau di Pulau Jawa bisa ditempuh 11 jam, tapi kalau kita di Sultra mungkin bisa sampai 18 jam. Itu sudah pernah kita buat simulasi dengan Google Maps,” tutur Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Sultra, Belli Harli Tombili, saat ditemui di Kendari, Senin (10/11/2025).
Belli menjelaskan, gagasan Gubernur ASR untuk membangun resort premium merupakan hasil pembicaraan dengan Gubernur Sulawesi Selatan. Harapannya, pembangunan tersebut dapat terkoneksi dengan kawasan wisata premium di provinsi lain sehingga membentuk jaringan pariwisata terpadu antarwilayah.
Untuk mendukung ide itu, Dinas Pariwisata Sultra telah mengidentifikasi sejumlah titik potensial untuk investasi resort premium, seperti di Pulau Panjang, Pulau Pendek, Pulau Liwutongkidi di Kabupaten Buton Selatan, Teluk Lande, dan beberapa titik di Pulau Siompu.
Menurut Belli, inspirasi Gubernur ASR muncul dari konsep dive resort di Wakatobi yang sudah dikenal secara internasional. Karena itu, Pemprov Sultra kini tengah mematangkan konsep sekaligus menjajaki calon investor agar pembangunan resort premium tersebut dapat segera direalisasikan.
Gubernur ASR juga menekankan pentingnya pendekatan pembangunan yang terintegrasi lintas sektor. Ia menilai kekayaan sumber daya alam Sultra—mulai dari pertambangan, perikanan, pertanian hingga pariwisata—perlu dikelola secara terpadu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Konsep pariwisata terintegrasi dan berkelanjutan yang diusung mencakup pengembangan berbasis kawasan, peningkatan infrastruktur dasar, pelestarian sosial budaya, serta penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal dan ekonomi kreatif.
Pembangunan resort premium juga menjadi topik penting yang dibahas Gubernur ASR saat menjadi pemateri dalam seminar nasional “The Legend of Pongtiku” di Toraja, Sulawesi Selatan, pada Juli 2025 lalu. Dalam forum tersebut, para gubernur se-Sulawesi sepakat memperkuat sinergi regional dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan melalui penandatanganan komitmen bersama.
Rencana pembangunan resort premium di Sultra ini menjadi wujud nyata dari komitmen tersebut. Jika terealisasi sesuai rencana, resort premium akan menjadi destinasi unggulan baru yang memperkuat citra Sultra sebagai wilayah dengan pariwisata yang terintegrasi, inklusif, dan berkelanjutan. (Adv)















