19 November 2025
Indeks

Raha Kehilangan Wajah Kotanya: Gedung Pertemuan Rusak, SOR Menua Tanpa Perbaikan

  • Bagikan
Raha Kehilangan Wajah Kotanya: Gedung Pertemuan Rusak, SOR Menua Tanpa Perbaikan
Gedung renang di SOR Laode Pandu. (Nasrudin/SULTRATOP.COM)

SULTRATOP.COM, MUNA — Ironi besar menyelimuti Raha, ibu kota Kabupaten Muna, yang semestinya menjadi etalase kemajuan daerah. Di tengah perannya sebagai pusat pemerintahan, pelayanan, dan aktivitas masyarakat, wajah kota justru tampak memudar.

Gedung Pertemuan Alun-alun yang terletak di jantung Kota Raha kini rapuh menahan usia. Sementara Sarana Olahraga (SOR) Laode Pandu sebagai ikon olahraga kebanggaan warga menua tanpa sentuhan perbaikan.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Dua fasilitas publik yang semestinya mencerminkan kemajuan itu kini justru menjadi simbol kealpaan dalam merawat infrastruktur kota.

Saat ini, memang banyak gedung fasilitas umum di Kota Raha, sudah tidak layak pakai. Bangunan tua yang nyaris roboh menjadi pemandangan sehari-hari bagi masyarakat yang masih memanfaatkan area publik tersebut untuk berkegiatan, bersantai, ataupun berolahraga.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Muna, Rustam, mengungkapkan bahwa fasilitas gedung renang dan gedung futsal di SOR Raha sudah tidak layak pakai dan membutuhkan perbaikan total. Kondisinya semakin memudar: kualitas air kolam renang kian kotor, sementara atap gedung futsal mulai bocor dan karpet lapangannya tidak lagi memadai.

“Gedungnya sudah tidak memenuhi syarat, kolam renangnya juga sudah tidak memenuhi syarat. Makanya renovasinya harus renovasi total,” terang Rustam saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (18/11/2025).

Ia menjelaskan, perhitungan tim teknis menunjukkan kebutuhan anggaran sekitar Rp3 miliar untuk pembangunan ulang gedung kolam renang. Sementara itu, renovasi gedung futsal diperkirakan memakan biaya sekitar Rp4 miliar.

Di tengah upaya Pemda Muna untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor pajak, kondisi fasilitas yang memprihatinkan ini justru menjadi sorotan lantaran tidak sejalan dengan target peningkatan pelayanan publik.

“Agak susah kita memungut PAD karena fasilitas di SOR ini kebanyakan sudah tidak layak pakai,” tambah Rustam.

Jika renovasi dapat direalisasikan, Dispar Muna berencana mengaktifkan kembali gedung renang untuk membuka peluang pembinaan atlet muda.

“Nantinya kami akan mencari bibit atlet renang melalui kerja sama dengan sekolah. Latihan akan diatur secara bergiliran,” harapnya.

Namun, upaya perbaikan ini tidak mudah. Kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat membuat jatah APBD banyak terpangkas, sehingga pembangunan fisik di daerah pun terhambat.

Tanpa perbaikan yang terencana dan berkelanjutan, wajah ibu kota Kabupaten Muna ini akan terus meredup. Renovasi total bukan lagi sekadar kebutuhan teknis, tetapi menjadi langkah penting untuk mengembalikan fungsi ruang publik dan martabat kota Raha sebagai pusat pemerintahan dan aktivitas warga. (B/ST)

Laporan: Nasrudin

Follow WhatsApp Channel Sultratop untuk update berita terbaru setiap hari

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan