SULTRATOP.COM, KENDARI – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat, pupuk subsidi jenis phoska paling banyak di salurkan di wilayah Sultra.
Kepala Distanak Sultra La Ode Muhammad Rusdin Jaya mengatakan, tahun 2024 para petani di Sultra mendapat alokasi pupuk subsidi sebanyak 84.625 ton. Dari data distanak, per Juli 2024 penyaluran bibit subsidi tersebut telah terealisasi sebanyak 38.987 ton atau 46,07 persen.
“Pupuk subsidi ini terdiri dari tiga jenis yaitu pupuk urea, phonska dan kakao. Di Sultra paling banyak tersalurkan pupuk phoska,” ungkapnya di Kendari pada Selasa (30/7/2024).
Realisasi penyaluran pupuk phonska tersebut sebanyak 19.940 ton dari ketersediaan 36.294 ton atau 54,9 persen. Disusul pupuk urea 15.671 ton dari 31.363 ton atau 50 persen, serta pupuk subsidi kakao yang penyalurannya mencapai 3.375 ton dari alokasi 16.968 ton atau baru mencapai 19,9 persen.
Sementara itu, jika dilihat dari wilayah dengan realisasi penyaluran 3 jenis pupuk subsidi terbanyak diungguli Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) sebanyak 9.079 ton dari 16.705 ton alokasinya, disusul Konawe sebanyak 8.496 dari 16.560 ton, dan Kolaka Timur (Koltim) sebanyak 6.945 ton dari 16.500 ton.
Harga ketiga pupuk tersebut juga bervariasi. Pupuk urea dibanderol dengan harga Rp2.250 per kilogram dan Rp112.500 per sak. Pupuk phonska Rp2.300 per kilogramnya dan Rp115.000 per sak. Sedangkan pupuk kakao Rp3.300 per kilogramnya dan Rp165.000 per sak.
Distanak Sultra berharap, kios-kios pupuk subsidi di daerah membuka ruang kepada para petani yang hendak membeli pupuk agar pendistribusiannya lancar, sehingga dapat segera dimanfaatkan.
“Ini untuk menghindari adanya penyalahgunaan pupuk di tingkat masyarakat agar alokasi yang diberikan pemerintah untuk Sultra bisa tepat sasaran dan tepat waktu dalam penyaluran,” tutur Rusdin. (—)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Ilham Surahmin