SULTRATOP.COM, KENDARI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari terus menguatkan ketahanan daerah dengan meluncurkan Program Rumah Sakit dan Puskesmas Aman Bencana.
Program ini dirancang untuk memastikan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan di Kota Kendari dalam menghadapi potensi bencana, melalui sosialisasi, simulasi, dan penyusunan pedoman penanggulangan bencana yang menyeluruh.
Program ini merupakan bagian dari Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Angkatan 35 Tahun 2024 yang digelar di Aula Samaturu Kantor Wali Kota pada Selasa (5/11/2024). Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh perwakilan rumah sakit dan puskesmas se-Kota Kendari, dengan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapan BPBD Kota Kendari, Rahmat Yunus, dan Kepala Pelaksana BPBD Kota Kendari, Fadil Suparman, sebagai narasumber.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Kendari, Fadil Suparman, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan indeks ketahanan daerah, yang saat ini belum sepenuhnya tercapai sesuai target rencana strategis BPBD Kota Kendari.
“Indeks ketahanan daerah kita memang yang tertinggi di Sulawesi Tenggara, tetapi jika dibandingkan dengan rencana strategis BPBD Kota Kendari, masih ada beberapa indikator yang belum terpenuhi. Salah satunya adalah rumah sakit dan puskesmas aman bencana ini, yang kami upayakan dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang,” ujar Fadil.
Dalam upaya tersebut, BPBD Kendari mengadakan sosialisasi dan simulasi bencana di setiap rumah sakit dan puskesmas, menyesuaikan dengan potensi bencana yang mungkin terjadi di wilayah tersebut. Selain itu, BPBD juga memastikan setiap fasilitas kesehatan memiliki jalur evakuasi dan titik kumpul serta mendampingi rumah sakit dan puskesmas dalam penyusunan pedoman penanggulangan bencana yang sesuai standar.
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, menyambut baik program ini sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kesiapan daerah dalam menghadapi bencana.
“Program rumah sakit dan puskesmas aman bencana ini adalah salah satu langkah strategis untuk memperkuat kesiapan daerah dalam menghadapi bencana. Harapannya, fasilitas kesehatan bisa lebih siap dan tangguh dalam melindungi pasien, tenaga medis, dan sarana kesehatan itu sendiri,” ujar Yusup.
Ia menambahkan bahwa kesiapan fasilitas kesehatan tidak hanya penting dalam penanganan bencana, tetapi juga dalam memberikan perlindungan bagi semua pihak yang ada di lingkungan tersebut.
“Melalui program ini, kita harapkan rumah sakit dan puskesmas lebih siap dan tangguh, tidak hanya dalam merespons bencana tetapi juga dalam melindungi pasien, tenaga medis, dan fasilitas kesehatan secara menyeluruh,” pungkasnya. (B-/ST)
Kontributor: M4