SULTRATOP.COM – Penampilan perdana Youssouf Fofana bersama Tim Nasional (Timnas) Prancis di Piala Dunia Qatar 2022 cukup menyita perhatian publik.
Performa Youssouf Fofana dalam gelaran piala dunia pertamanya ini cukup menonjol, yang mengantar Les Bleus-julukan Timnas Prancis terus melaju ke babak final usai mengalahkan Maroko 2-0 di babak semifinal.
Youssouf Fofana lahir di Paris, 10 Januari 1999 dari orang tua keturunan Mali dan Pantai Gading. Fofana sudah bermain sepak bola sejak usia muda.
Fofana muda terus berjuang di pinggiran kota Paris dan bermain untuk berbagai klub di dalam kota, termasuk tim amatir. Namun, tak mudah menemukan pijakannya di sepak bola profesional.
Pada 2005-2013 Fofana bermain untuk Espérance Paris. Ia kemudian menghabiskan satu musim bersama Red Star FC (2013-2014).
Pada usia 15 tahun, Fofana keluar dari akademi nasional Prancis di Clairefontaine yang membuat impiannya menjadi pesepak bola profesional terancam.
Selama tiga tahun, dari 2014 hingga 2017, Fofana menghabiskan waktu bermain untuk klub amatir JA Drancy. Ia juga bekerja keras di restoran pizza untuk mempertahankan hidupnya.
Namun, mimpinya bermain sepak bola profesional tak kandas begitu saja. Pada Februari 2017, tim Ligue 1 Strasbourg memberinya tempat di akademi muda mereka. Setahun kemudian, Fofana melakukan debutnya di tim utama Strasbourg.
Performa Fofana selama membela Strasbourg menggoda Monaco. Klub tersebut memboyong Fofana dengan bayaran 15 juta euro pada 2020 atau sekitar 248 miliar rupiah. Fofana bertahan di Monaco hingga saat ini.
Performa Fofana di Monaco menyita perhatian Didier Deschamps, pelatih Timnas Prancis. Pada September 2022, Didier memanggil sang gelandang membela Timnas Prancis di Piala Dunia Qatar 2022.
Saat berusaha mati-matian menemukan jalan kembali ke permainan profesional, Fofana memilih menjadi pengantar pizza.
“Itu adalah cara terbaik untuk mendapatkan uang dan juga untuk mengikuti impian saya,” katanya dalam wawancara baru-baru ini menjelang kemenangan perempat final Prancis atas Inggris.
Fofana memuji pengalamannya yang singkat tapi manis itu, sebagai bagian penting dari cerita hidupnya yang membantunya tetap membumi. (*)
Sumber: Goal.com