SULTRATOP.COM, MUNA BARAT – Pohon jati yang ditebang Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Muna Barat (Mubar) di Hutan Matakidi dilaporkan hilang. Mengenai hal ini, DLH Mubar mengakui tak tahu menahu soal hilangnya pohon jati tersebut.
“Wah, saya juga tidak tahu kalau jatinya sudah diangkat. Kalau itu di luar sepengetahuan kita. Saya lewat tadi malam itu, saya masih lihat (pohon jati),” kata Kepala DLH Mubar, La Edi ditemui di kantor Bupati Mubar, Senin (5/2/2024) kemarin.
Kata La Edi, sepengetahuannya kayu atau batang pohon jati yang ditebang itu tetap disimpan di Hutan Matakidi.
Ia menjelaskan penebangan pohon jati di Hutan Matakidi hanya menjadi sumber tegakan benih sehingga pihaknya hanya menebang beberapa pohon saja yang berpotensi tumbang. Sementara, pohon lainnya yang ditebang ia tidak mengetahuinya.
“Nanti saya kroscek lagi sama teman-teman di DLH. Yang pasti mereka laporkan saya, mereka tebang hanya tiga pohon,” tuturnya.
Mantan Staf Ahli Bupati Mubar ini menegaskan, dari awal pohon jati tersebut ditebang, DLH tidak punya niat jati itu akan dipergunakan untuk apa.
“Yang jelas, DLH tidak mengambil dan tidak tahu siapa yang ambil batang pohon jati itu. Kita tidak tahu kayu itu dipergunakan untuk apa, dibawa oleh siapa dan dipindahkan ke mana,” tegasnya.
Sementara itu, salah seorang warga yang enggan disebut namanya membeberkan awalnya ia dihubungi oleh warga di sekitar Kolotiri (hutan Matakidi) bahwa ada aktivitas beberapa orang yang mengangkut batang pohon jati itu. Mendengar laporan warga, ia pun langsung menuju ke hutan tersebut.
“Batang pohon jati itu mulai diangkat diperkirakan pukul 17.00 hingga selesai 21.00 WITA pada 4 Februari 2024 lalu. Saya sempat mengikuti mobil yang memuat batang jati itu yang dibawa menuju bagian belakang Desa Latugho,” ucapnya ditemui di rumahnya, Selasa (6/2/2024).
Ia menceritakan saat mengikuti mobil yang mengangkut jati itu ia kehilangan jejak. Namun, ia menemukan kembali bekas jejak ban mobil di tanah.
“Saya tidak tahu jatinya mau dibawa di mana. Yang jelas, saya masih bisa tunjukkan tempat lewat mobil itu. Saya juga malam itu, berhenti mengikuti mobil tersebut karena sudah malam dan saya bersama anak saya. Jadi, saya berhenti mengikuti mobil yang angkut jati itu,” tuturnya. (—–)
Kontributor: Adin
Editor: Ilham Surahmin