SULTRATOP.COM, KENDARI – Pgs Kepala Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) dr Ismoyo Kendari (RS Korem), Kapten CKM dr. Idul Saputra, memberikan edukasi terkait kesehatan reproduksi kepada pelajar Sulawesi Tenggara (Sultra) di salah satu hotel di Kendari pada Minggu (26/10/2025).
Edukasi tersebut disampaikan dalam rangkaian kegiatan “Penguatan Karakter Pelajar Pancasila” yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra, 24 hingga 27 Oktober 2025.
Kapten CKM dr. Idul Saputra menekankan bahwa di era sekarang, kesehatan reproduksi sangat penting. Menurutnya, tantangan tidak hanya datang dari teknologi, tetapi juga dari tekanan mental, khususnya pada remaja yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa. Oleh karena itu, dasar kesehatan mental dan reproduksi mereka harus dikuatkan.
“Sehingga nanti mereka bisa terbiasa dan mereka bisa menentang hal-hal yang tidak sesuai dengan norma-norma agama,” ucapnya.
Dalam pemaparannya, dr. Idul menjelaskan bahwa kesehatan reproduksi bukan sekadar mencegah penyakit, tetapi mencakup kesejahteraan fisik, mental, dan sosial dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi. Hal ini termasuk hak memperoleh informasi yang akurat, layanan kesehatan berkualitas, dan kemampuan membuat keputusan mandiri terkait tubuh sendiri.
“Salah satu yang paling gampang adalah menjauhi hal-hal yang dilarang oleh agama. Kemudian mereka bisa menyosialisasikan pentingnya kesehatan reproduksi bagi bangsa,” tutur dr Idul.
Beberapa aspek kesehatan reproduksi yang penting untuk diketahui remaja dan dewasa muda antara lain pubertas dan perubahan tubuh.
Remaja dan dewasa muda harus memahami perubahan hormonal dan fisik yang terjadi selama pubertas sebagai langkah pertama menuju literasi kesehatan reproduksi yang kuat.
Selanjutnya, pemahaman siklus menstruasi membantu remaja mengenali kondisi tubuh, mengelola gejala, dan membuat keputusan yang tepat terkait kesehatan.
Pemahaman berikutnya yaitu terkait kontrasepsi dan pencegahan. Kata dr. Idul, terdapat berbagai pilihan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan. Disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional untuk menentukan metode yang paling tepat.
Terakhir, remaja juga perlu memahami edukasi, cara penularan, pencegahan, serta akses untuk tes kesehatan terkait infeksi menular seksual (IMS).
“Ambil langkah pertama hari ini, kesehatan reproduksi sangat penting. Jangan malu untuk mencari informasi, berbicara dengan orang terpercaya, atau berkonsultasi dengan profesional kesehatan,” ujar dr. Idul Saputra.
Sementara itu, Panitia Penyelenggara, Widya Astuti mengatakan, kegiatan tersebut dihadiri oleh 100 peserta Pelajar dari forum komunikasi OSIS di 17 kabupaten/kota beserta pendampingnya.
“Kami berharap para siswa ini dapat meneruskan informasi yang didapat kepada teman-temannya terkait bagaimana itu pendidikan Pelajar Pancasila bisa menjadikan pelajar yang cerdas, tangguh dan menginspirasi,” ucapnya.
Kabid Perencanaan dan Penganggaran Dikbud Sultra, Amriana menyebut bahwa kegiatan itu merupakan salah satu program dari bidang perencanaan dan penganggaran Dikbud Sultra yang telah menjadi agenda tahunan.
Kata dia, dalam pelaksanaannya, para siswa diberikan edukasi dari berbagai pihak seperti BNN, kepolisian, rumah sakit Korem/dr Ismoyo Kendari, psikolog, motivator, serta Dikbud Sultra yang lebih mengarahkan pada bagaimana karakter pelajar Pancasila di era digital. (B/ST)
Kontributor: Ismu Samadhani

















