18 October 2024
Indeks

Pesona Gua Lambu Raya, Wisata Alam Unik yang Ada di Pulau Muna

  • Bagikan
Pesona Gua Lambu Raya, Wisata Alam Unik yang Ada di Pulau Muna
Pengunjung berpose di gua Lambu Raya.

SULTRATOP.COM – Gua Lambu Raya merupakan salah satu objek wisata alam yang unik dan menarik. Salah satu keunikan dari gua ini yaitu tekstur batu-batuannya terukir secara alami.

Ada yang bentuknya model kuda, kubah masjid bahkan ada yang bercahaya atau batu kristal tanpa campur tangan manusia. Bebatuan tersebut bergantung pada dinding-dinding maupun langit-langit gua.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Di dalam Gua Lambu Raya ini juga terdapat jenis batuan yang jika diketuk atau dipukul menghasilkan frekuensi bunyi berbeda.

Gua Lambu Raya terletak di Desa Laiba, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra). Desa Laiba sendiri oleh Pemerintah Kabupaten Muna sudah ditetapkan sebagai salah satu desa wisata.

Gamsir Hadia, salah satu tokoh pemuda di Desa Laiba mengatakan, keunikan Gua Lambu Raya tak hanya menarik perhatian wisatawan lokal saja, tapi juga turis mancanegara. Ia bahkan pernah mengantar langsung turis dari Amerika dan Prancis mengunjungi gua ini.

Gua ini juga kerap dijadikan lokasi penelitian oleh akademisi dari sejumlah universitas di Tanah Air, seperti Universitas Padjajaran Bandung dan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.

Menurut Gamsir, pintu masuk gua sangat sempit. Namun di dalamnya sangat luas. Sejauh ini hanya 26 ruang yang pernah dijelajahi oleh pengunjung dan masih banyak lagi ruang-ruang yang belum dijelajahi.

Bila ditelusuri, Gua Lambu Raya ini memiliki tinggi sekitar 7 meter dan lebar 10 hingga 15 meter, sementara panjangnya hingga saat ini tak ada yang tahu pasti.

“Sampai saat ini belum ada pihak ataupun pengunjung yang mampu menelusuri atau menjelajahi secara keseluruhan ruang-ruang di dalam gua tersebut,” kata Gamsir, Rabu 12 Juni 2024.

Iwan, salah satu pengunjung yang pernah menjelajahi gua ini mengakui jika Gua Lambu Raya memang menarik karena karakter guanya yang unik.

Keunikannya terletak pada bagian gua yang terdiri dari beberapa chamber (ruang). Setiap chamber memiliki ukuran atau luasan.

“Berdasarkan info yang saya terima, sampai hari ini belum ada yang sampai di ujung gua tersebut,” ujarnya.

Iwan mengatakan gua tersebut memiliki beragam ornamen yang menarik dan masih alami.

Ia menyarankan, jika ingin menjelajah gua memilih waktu pagi atau menjelang siang karena Gua Lambu Raya sangat luas dan banyak ruangan sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan penelusuran.

“Kalau menjelajah di gua ini sebaiknya gunakan penanda jalur atau tali masuk dan keluar karena banyak ruangan di dalam sana,” saran Iwan.

Secara karakter, gua masih aman dijelajahi pada musim kemarau. Sedangkan pada musim hujan biasanya akan ada genangan air di beberapa ruangan tersebut.

Meski menarik, Iwan menyebut kekurangan dari pengelolaan objek wisata ini adalah pengelola belum ada yang bersertifikat sebagai pemandu wisata.

Sejarah Penemuan Gua Lambu Raya

Pesona Gua Lambu Raya, Wisata Alam Unik yang Ada di Pulau Muna
Wisatawan mancanegara saat berkunjung di gua Lambu Raya.

Gamsir Hadia menjelaskan, objek wisata Gua Lambu Raya pertama kali ditemukan oleh almarhum La Mpesa pada 1957.

Pada masa itu, La Mpesa merupakan orang pertama yang membuka lahan kebun di sekitar Gua Lambu Raya. Namun, saat itu tak ada satu pun masyarakat setempat yang mengetahui keberadaan gua tersebut.

Konon cerita penemuan Gua Lambu Raya ini tidak terjadi secara tiba-tiba atau kebetulan. Sebelumnya La Mpesa telah mendapat petunjuk melalui mimpi mengenai keberadaan gua itu.

Gamsir bilang, berdasarkan cerita La Hadia, anak kandung La Mpesa, dalam tidurnya sang ayah bermimpi didatangi seorang laki-laki yang memberinya informasi bahwa ada gua di sekitar lahan kebunnya. Di dalam gua itu terdapat sumber air bersih yang dapat digunakan untuk kebutuhan hari- hari.

La Mpesa awalnya tak menghiraukan mimpinya itu. Namun, malam-malam berikutnya ia kembali mengalami mimpi yang sama. Bahkan dalam mimpinya ini, ia diajak untuk mengambil air bersih di dalam gua.

Dalam perjalanan menuju ke tempat air, La Mpesa sesekali berdialog, salah satunya menanyakan siapa nama laki-laki berpakaian putih, memiliki bentuk muka agak lonjong, dan bercambang lebat tersebut.

Laki-laki itu menjawab dirinya adalah Lambuarea. Ia salah satu manusia yang hidup di dalam gua pada zaman dahulu kala. Mereka tinggal di dalam gua untuk menghindari ancaman binatang buas yang berkeliaran di darat.

Olehnya, La Mpesa memberi nama gua tersebut dengan Gua Lamburaea yang kini dikenal masyarakat sampai sekarang.

Selain Lamburaea, gua ini juga dinamakan Gua Lambu Raya yang memiliki arti rumah besar. Dinamai seperti itu karena di dalamnya terdapat ruang kamar yang besar.

Rute ke Gua Lambu Raya

Pesona Gua Lambu Raya, Wisata Alam Unik yang Ada di Pulau Muna
Stalaktit dan stalagmit gua Lambu Raya.

Objek wisata Gua Lambu Raya dapat dijangkau dengan mudah. Dari Raha, ibu kota Kabupaten Muna, waktu tempuh sekitar 65 menit menggunakan roda dua atau roda empat.

Jarak masuk dari Desa Laiba ke lokasi gua sekitar 3 kilometer. Kemudian dari tempat biasa pengunjung memarkirkan kendaraannya, harus berjalan kaki lagi sekitar 100 meter lebih menuju mulut gua.

Menurut Gamsir pengembangan yang baru dilakukan di objek wisata ini yakni pengerasan jalan pada 2018. Itu pun merupakan jalan tani karena kawasan wisata ini memang berada di area perkebunan warga.

Salah satu yang menjadi atensi saat ini adalah akses jalan menuju gua. Kata Gamsir pemerintah desa bersama masyarakat sudah melakukan rembuk untuk masalah ini. Hanya saja memang dana desa masih terbatas sehingga mendahulukan kebutuhan lain yang lebih prioritas.

Selain Gua Lambu Raya, Desa Laiba juga memiliki banyak objek wisata lainnya yang terbilang lengkap. Ada Benteng Wambonga, Benteng Lakakoda sebagai peninggalan Portugis, dan permandian air tawar Motobano. Di sini juga ada pemancingan yang terbuat secara alami. (===)

Reporter: Tim Redaksi
Editor: Jumriati

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI

  • Bagikan