7 September 2024
Indeks

Pesona Gua Bawah Laut di Buton Tengah

  • Bagikan
Di dalam gua bawah laut Buton Tengah penyelam dari Rock N Roll Divers Buton seolah melayang di udara. Tampak stalaktit dan stalagmit yang menakjubkan. (Sumber: IG @halim_maswar)

SULTRATOP.COM – Kabupaten Buton Tengah (Buteng) di Sulawesi Tenggara terkenal dengan julukan Negeri Seribu Gua. Julukan ini disematkan lantaran Buteng memiliki banyak gua yang menjadi objek wisata, baik yang berada di daratan maupun gua bawah laut.

Aktivitas menyelam sambil menyelusuri keindahan gua bawah laut yang disebut cave diving kini semakin populer di kalangan para cave diver atau penyelam gua. Salah satu negara yang menjadi kiblat wisata penyelaman gua bawah laut saat ini adalah Meksiko.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Namun, jika Anda ingin mencoba sensasi diving sekaligus caving, tak usah jauh-jauh ke Meksiko, karena di Buteng terdapat puluhan gua bawah laut yang tak kalah menakjubkan.

CEO Rock N Roll Divers Buton, Halim, mengatakan, gua bawah laut di Buteng memang sangat menarik. Bahkan berdasarkan pengakuan para penyelam asal luar negeri yang sudah menyelam di Meksiko, gua bawah laut di Buteng lebih unik dan menantang.

Rock N Roll Divers Buton merupakan travel dive tours yang khusus memandu para penyelam menelusuri pesona gua bawah laut di Kepulauan Buton, khususnya di Buteng. Mereka sangat konsisten mengenalkan dan mempromosikan wisata penyelaman gua ini.

Rock n Roll Divers Buton sendiri berpusat di Kota Baubau. Kelompok ini merupakan pencetus penyelam gua di Sulawesi Tenggara dan sudah menyelami sebanyak 40 titik gua di wilayah Kepulauan Buton.

Halim mengatakan, mereka mulai mengeksplorasi gua bawah laut di Kepulauan Buton pada 2017. Gua yang pertama mereka eksplorasi adalah Gua Oe Mamba di Mawasangka Timur, Buteng. Ini termasuk gua terdalam di Indonesia dengan kedalaman 75 meter vertikal.

Gua berikutnya yang menarik perhatian para cave diver adalah Gua Loba-loba yang ada di Desa One Waara, Kecamatan Lakudo. Gua ini memiliki kedalaman mencapai 27 meter.

“Saat masuk ke pintu gua, beraneka ragam biota laut akan menyambut, seperti kawanan ikan-ikan, lobster, terumbu karang warna-warni, dan lainnya. Semakin masuk ke dalam gua, pemandangan akan nampak semakin menakjubkan,” tutur Halim ditemui di Kota Baubau awal Juli 2024.

Selain itu, daya tarik cave diving di Buteng adalah terkadang penyelam dapat menemui air tawar, hambar, dan asin sehingga memberi pengalaman unik saat menyelam.

Menurut Halim, yang juga seorang dive training ini, setidaknya ada 35 titik gua bawah laut di Buteng yang sudah dieksplorasi. Namun, yang digunakan untuk umum baru 25 titik. Terbanyak di Desa Kolowa, Kecamatan Gu sebanyak 10 titik.

Saat ini mereka kerap memandu para penyelam yang ingin menyaksikan keindahan gua bawah laut di Kepulauan Buton. Tak hanya wisatawan Tanah Air, banyak turis asing yang memakai jasa mereka. Ada yang berasal dari luar negeri seperti Perancis, Australia, Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Untuk turis asing, spot andalan mereka ada di Kecamatan Mawasangka Timur dan Kecamatan Gu.

Terkait biaya, Halim dan tim intinya yang berjumlah enam orang menawarkan tarif mulai Rp3 juta untuk per diver per hari dan per gua. Itu sudah termasuk biaya transportasi, makan, dan logistik selama penyelaman. Semakin menantang aktivitas penyelaman yang diinginkan maka semakin mahal pula biaya yang dibebankan.

Eksplorasi gua bawah laut di Buton Tengah.
Rock N Roll Divers Buton saat menelusuri pesona gua bawah laut di Buton Tengah. (Sumber: IG @halim_maswar)

Serunya sensasi menyelam di gua bawah laut Buteng sudah dirasakan oleh traveller blogger bernama Trachy Cong. Ia mengunjungi Buteng pada 2021 lalu. Keseruannya cave diving di Gua Loba-Loba ia bagikan dalam blog pribadinya, Peek Holidays.

Trachy bercerita, Gua Loba-Loba memiliki tiga bilik. Bilik pertama adalah tempat matahari dapat bersinar melalui lubang di bagian atas bilik, menciptakan pemandangan bawah laut yang dramatis dengan sinar matahari.

Jarak dari pintu masuk ke bilik pertama kurang dari 50 m, dan dari bilik pertama ke bilik kedua juga kurang lebih sama jaraknya. Ia mengatakan, Gua Loba-Loba memberi pengalaman menyelam yang berbeda.

Pada suatu titik saat menyelam, ia merasa berada di dunia yang berbeda. Ia seolah melayang di udara, melihat stalaktit dan stalagmit, melihat ikan-ikan berenang di sekitarnya. Sungguh indah.

Apalagi saat mendekati bilik kedua, dengan beberapa lampu yang bersinar melalui lubang dari bilik kedua di latar belakang, siluet kontur gua dan ikan-ikan yang berenang menjadi dramatis.

Jika ada kesempatan lagi, Trachy ingin kembali mengeksplorasi gua-gua bawah laut lainnya yang ada di Buteng.

β€œJika Anda gemar menyelam di gua, Buton Tengah adalah tempat yang tepat untuk Anda,” tulisnya dalam blog itu.

Gua Loba-Loba sendiri pernah masuk nominasi dalam kompetisi Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2018.

Halim optimistis kondisi dan topografi yang dimiliki gua-gua bawah laut Buton Tengah bisa menjadi lirikan baru para pencinta cavers di dunia.

β€œKalau berbicara potensi, potensinya sangat besar. Contoh banyak wisatawan asal luar negeri lebih memilih ke Indonesia, khususnya di Buteng untuk wisata cave diving ketimbang ke Meksiko. Berarti potensi kita itu ada, tinggal bagaimana pengembangannya,” tutur Halim.

Menurut Halim, sampai saat ini masih banyak kendala untuk mengembangkan wisata cave diving di Buteng. Padahal dari segi karakteristik gua bawah laut yang ada di dunia, di Buteng tidak kalah bagus dan unik.

Sekarang, kata dia, tinggal bagaimana pemerintah daerah bisa memberi atensi besar terhadap wisata penyelaman gua ini sehingga terus berkembang dan bisa menjadi andalan pariwisata Buteng.

“Terutama itu akomodasi yang masih kurang, ada orang nginap di Buteng bikin tenda di aula kantor desa dan melantai. Hal-hal seperti ini yang harus kita perhatikan agar wisatawan yang berkunjung ke Buteng merasa nyaman,” ujarnya.

Saat ini pihaknya juga membangun komunikasi dengan pemda setempat untuk mendorong pemerintah desa yang wilayahnya memiliki wisata gua bawah laut agar menerbitkan perdes kawasan wisata gua.

Akses ke Buton Tengah

Buton Tengah merupakan daerah penghubung antara Kota Baubau, Kabupaten Muna, dan Kabupaten Bombana. Ada banyak cara untuk mengakses daerah pemekaran dari Kabupaten Buton ini.

Pertama lewat Kota Kendari, bisa memilih naik kapal cepat ke Raha, Kabupaten Muna melalui Pelabuhan Nusantara Kendari. Tiba di Pelabuhan Raha, kembali melanjutkan perjalanan ke Buteng, bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan waktu tempuh sekitar dua jam.

Tak mau berlama-lama di jalan, Anda bisa memilih naik kapal cepat dari Kendari ke Baubau. Tersedia juga akses penerbangan ke Baubau.

Setelah tiba di Baubau, melanjutkan perjalanan lagi menggunakan perahu motor dari Pelabuhan Katinting menuju ke Pelabuhan Wamengkoli, Buteng. Waktu tempuhnya hanya sekitar 45 menit saja.

Sinar matahari tampak menembus gua bawah laut di Buton Tengah. (Sumber: IG @halim_maswar)

Jika dari Kendari dan ingin membawa kendaraan sendiri ke Buteng, Anda bisa memilih jalur Pelabuhan Feri Torobulu di Konawe Selatan. Kemudian bisa melanjutkan perjalanan ke Buteng dengan waktu tempuh kurang lebih tiga jam.

Buton tengah juga dapat diakses menggunakan speed boat dari Kabaena, Bombana.

Selain wisata gua, Buteng menyimpan sederet objek wisata menarik lainnya. Ada wisata sejarah berupa benteng peninggalan Kesultanan Buton, seperti Benteng Kota Bombonawulu, Benteng Wasilomata, dan Benteng Gumanano.

Untuk wisata pantai bisa ditemui berbagai pantai berpasir putih, seperti Pantai Mutiara, Pantai Katembe, Pantai Lamena, dan masih banyak lagi. Salah satu pantai terkenal di daerah ini yakni Pantai Mutiara yang berada di Desa Gumanano, Kecamatan Mawasangka.

Kemudian ada Danau Ananotei, danau air asin yang sangat indah. Objek wisata ini juga terletak di Desa Gumanano. (—)

 

Reporter: Tim Redaksi
Editor: Jumriati

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI

  • Bagikan