SULTRATOP.COM, KENDARI – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui unit bisnisnya yaitu Retail Sales Area Sulawesi Tenggara bersama Hiswana Migas DPC IV Sultra melakukan monitoring bersama ke pangkalan LPG 3 kg di kota Kendari.
Dalam kunjungannya di beberapa pangkalan LPG 3 kg pada Sabtu 1 Juni 2024, Sales Area Manager Retail Sulawesi Tenggara, Muhammad Faruq menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka monitoring pembelian LPG 3 kg menggunakan KTP yang sudah dijalankan awal 2024.
“Kami lakukan monitoring secara intens terhadap penerapan penggunaan KTP oleh konsumen saat membeli LPG 3 Kg di Pangkalan resmi Pertamina, dan hasilnya sudah dapat diterapkan dengan baik,” ucapnya.
Faruq menambahkan bahwa pangkalan sebelumnya sudah dibekali dengan Merchant Apps MyPertamina (MAP) untuk mendata konsumen yang membeli LPG 3 kg menggunakan KTP.
Caranya mudah, konsumen hanya menunjukan KTP saat hendak membeli LPG 3 kg dan membawa tabung kosong, kemudian pangkalan akan mencatat di dalam sistem tersebut supaya terdata.
Selain itu, Faruq juga menyampaikan terkait stok LPG 3 kg di wilayah Sulawesi Tenggara yang saat ini sangat aman.
“Kami memiliki 50 agen LPG 3 kg dan 4.564 pangkalan LPG 3 kg di wilayah Sulawesi Tenggara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” terangnya.
Ketua DPC IV Hiswana Migas Sultra, Rachman Siswanto, mengatakan, proses pendataan dengan sistem MAP berjalan lancar. Masyarakat saat ini sudah mulai terbiasa untuk membawa KTP saat membeli LPG 3 kg subsidi, yang mana LPG ini diperuntukan hanya untuk masyarakat miskin sesuai label tulisan pada tabung.
Rachman Siswanto menambahkan bahwa pangkalan LPG 3 sebelumnya sudah mendapatkan sosialisasi dari agen terkait tahapan baru pencatatan transaksi LPG 3 kg melalui sistem MAP sehingga pangkalan sudah siap untuk penerapannya.
Dalam monitoring tersebut, Abdul Mannan selaku pemilik pangkalan LPG 3 Kg yang sudah berusia 74 tahun mengaku mudah menerapkan MAP ini.
““Saya sebelumnya diajari penggunaan MAP ini oleh Agen dan kemudian saya praktikan melalui handphone saya saat melayani pembeli, dan ini sangat mudah,” ucapnya.
Pemerintah melalui Pertamina menerapkan penggunaan KTP ini sudah mulai berjalan pada awal Januari 2024 dan implementasi 100% mulai 1 Juni 2024 di seluruh pangkalan LPG 3 kg supaya golongan masyarakat membutuhkan dapat menikmati barang subsidi ini.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw menjelaskan bahwa program ini untuk mewujudkan program pemerintah agar subsidi tepat sasaran.
“Program ini dapat berjalan dengan baik atas kerja sama dengan Hiswana Migas, dan tentunya di lapangan diperlukan kerja sama yang baik juga dengan aparat penegak hukum dan juga pemda dalam hal pengawasan dan penindakan bagi oknum penyalahgunaan LPG 3 kg subsidi ini,” ujarnya.
Fahrougi juga mengatakan apabila masyarakat menemukan pangkalan LPG 3 kg yang tidak mencatat melalui sistem MAP, kemudian pangkalan menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) ataupun mendapati isi tabung di bawah standar maka dapat dilaporkan ke Pertamina Call Center 135 dan jika ditemukan pelanggaran maka akan diberikan sanksi tegas sesuai ketentuan yang berlaku.
Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Petrus Ginting menegaskan bahwa Pertamina Patra Niaga terus membuka pendaftaran pengguna LPG 3 kg di pangkalan. Konsumen cukup membawa KTP agar dicatat oleh Pangkalan melalui MAP Pertamina.
“Pendaftar sudah mencapai 44,8 juta per Mei ini dan masih terus kita buka. Pendataan ini dilaksanakan dalam rangka subsidi tepat, agar subsidi Pemerintah jelas siapa-siapa pengguna atau yang menikmatinya,” jelas Irto. (—-)