SULTRATOP.COM, JAKARTA — Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kegiatan Forum Group Discussion (FGD) di Jakarta, Rabu (1/10/2025) di Hotel Lumire, Jakarta.
Kepala Biro Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Sultra Abdul Rajab melalui Kepala Bagian (Kabag) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Olivia menyampaikan kegiatan FGD tersebut merupakan upaya dari Perbarindo dan BPR Bahteramas se-Sultra dalam mempersiapkan diri menuju konsolidasi perbankan.
Menurutnya, semangat konsolidasi ini adalah komitmen pemerintah daerah untuk memperkuat bank milik pemerintah tersebut menghadapi perkembangan di era digital, sehingga layanan keuangan inklusif bisa tercapai dengan baik. Tentunya, dengan layanan itu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Sultra ke depannya.
Kemudian, Ketua Perbarindo Sultra Ahmat mengungkapkan, untuk menyamakan visi dan misi 12 BPR Bahteramas se-Sultra, pihaknya menghadirkan pembicara dari BPR BKK Purwokerto yang saat ini bank tersebut juga dalam proses konsolidasi 33 kantor cabang se- Jawa Tengah (Jateng) menjadi satu entitas bank.
“Kami tentu ingin melihat seperti apa yang dilakukan bank tersebut, mulai dari persiapan. Dan kita ingin sharing dalam kegiatan ini. Karena kita sama-sama menuju konsolidasi menjadi satu entitas bank,” kata Ahmat kepada Sultratop.com, Senin (6/10/2025).
Dirut PT BPR BKK Purwokerto Sugeng Priono dikesempatan ini menyampaikan materi tentang bagaiaman strategi persiapan yang dilakukan untuk proses konsolidasi 33 kantor cabang di Jateng menjadi Bank Syariah. Proses merger tersebut ditargetkan rampung di 2026 dan beroperasi pada 2027. Bank tersebut setelah dimerger akan memiliki total aset mencapai Rp12 triliun.
Menurutnya, merger upaya untuk menghadirkan efisiensi, meningkatkan skala ekonomi, keuntungan, dan memperkuat daya saing di pasar yang kompetitif. Merger juga dilakukan untuk meningkatkan pangsa pasar, memperluas jangkauan layanan, dan membangun bank yang lebih kuat serta mampu menggerakkan ekonomi daerah.
Dalam menghadapi konsolidasi juga perlu ada dukungan semua pihak baik pemerintah daerah sebagai pemegang saham pengendali, DPRD setempat yang mengatur soal peraturan daerah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga negara yang bertugas mengawasi dan mengatur perizinan prisip bank serta insan BPR itu sendiri.
Untuk diketahui dalam acara ini turut hadir jajaran komisaris dan direksi 12 BPR Bahteramas di Sultra yakni, PT BPR Bahteramas Konawe (Perseroda), PT BPR Bahteramas Kendari (Perseroda), PT BPR Bahteramas Konawe Selatan (Perseroda), PT BPR Bahteramas Kolaka (Perseroda), PT BPR Bahteramas Kolaka Utara (Perseroda), PT BPR Bahteramas Konawe Utara (Perseroda), PT BPR Bahteramas Bombana (Perseroda).
Selanjutnya, PT BPR Bahteramas Raha (Perseroda), PT BPR Bahteramas Baubau (Perseroda), PT BPR Bahteramas Wakatobi (Perseroda), PT BPR Bahteramas Buton (Perseroda) dan PT BPR Bahteramas Buton Utara (Perseroda).
Sebelumnya, Perbarindo Sultra dan OJK melaksanakan rapat evaluasi kinerja BPR se-Sultra di Wisma OJK Sultra, Jakarta pada (30/9/2025) dan dirangkaikan dengan pelatihan peningkatan SDM yang menghadirkan pemateri dari Bank Bukopin. (—)
Penulis: Ilham Surahmin