30 July 2025
Indeks

Per Juni 2025, Nilai Ekspor Sultra Capai Rp28,98 Triliun ke 10 Negara Tujuan

  • Bagikan
Per Juni 2025, Nilai Ekspor Sultra Capai Rp28,98 Triliun ke 10 Negara Tujuan
Rony Yakob Laute

SULTRATOP.COM, KENDARI — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) mencatat nilai ekspor periode Januari hingga Juni 2025 mencapai Rp28,98 triliun.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sultra, Rony Yakob Laute mengatakan, kinerja ekspor Sultra hingga Juni 2025 mengalami fluktuasi. Kendati demikian, masih menunjukan tren yang positif yaitu selalu terjadi surplus pada neraca perdagangan.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

“Apabila dibandingkan dengan periode Januari–Juni tahun 2024, terjadi penurunan nilai ekspor sebesar 11,6 persen,” ungkapnya saat ditemui di ruangannya pada Rabu (30/7/2025).

Dalam 5 tahun terakhir (akumulasi Januari hingga Juni), ekspor Sultra mengalami fluktuasi. Nilai ekspor terendah terjadi pada 2025, sedangkan nilai ekspor tertinggi terjadi pada 2022.

Per Juni 2025, Nilai Ekspor Sultra Capai Rp28,98 Triliun ke 10 Negara Tujuan
Kinerja ekspor Sultra periode Januari hingga Juni 2021-2025. (Sumber: Data Disperindag Sultra)

Adapun negara tujuan ekspor Sultra tersebar di 10 negara yaitu Malaysia, Filipina, Jepang, Singapura, Belanda, Meksiko, Korea, Amerika, India, dan China dengan 12 komoditi. Berikut komoditi ekspor Sultra periode Januari hingga Juni 2025:

1. Ferro nickel/NPI, volume ekspor 1,26 juta ton dengan nilai 1,73 miliar USD (kurs Rp16.400/Dollar). Negara tujuannya China, India, Belanda, dan Korea. Share ekspornya mencapai 97,71 persen.

2. Stainless steel, volume ekspornya mencapai 20,27 ribu ton dengan nilai ekspor mencapai 29,79 USD. Negara tujuannya India dengan share ekspor 1,69 persen.

3. Kepiting bakau, volume ekspornya sebesar 18,06 ton dengan nilai ekspor 41,46 ribu USD. Negara ekspornya Singapura dengan share ekspor 0,002 persen.

4. Kepiting kaleng, volume ekspornya sebesar 215,85 ton dengan nilai ekspor mencapai 5,68 USD. Negara tujuannya Amerika dengan share ekspor 0,32 persen.

5. Ikan kerapu segar, volume ekspornya 0,55 ton dengan nilai ekspor 1,67 ribu USD. Negara tujuannya Singapura dengan share ekspor 0,0001 persen.

6. Tuna sirip kuning beku, volume ekspornya 371,91 ton dengan nilai ekspor 654,88 ribu USD. Negara tujuannya Filipina dan Malaysia dengan share ekspor 0,04 persen.

7. Udang vennamei, volume ekspornya 10,26 ton dengan nilai ekspor 72,28 ribu USD. Negara tujuannya Jepang dengan share ekspor 0,004 persen.

8. Gurita beku, volume ekspornya 527,64 ton dengan nilai ekspor 3,78 juta USD. Negara tujuannya Amerika, Jepang, dan Meksiko dengan share ekspor 0,214 persen.

9. Ubur-ubur asin, volume ekspornya 226,8 ton dengan nilai ekspornya 294,84 ribu USD. Negara tujuannya China dengan share ekspor 0,02 persen.

10. Ikan dasar, volume ekspornya 0,04 ton dengan nilai ekspornya 120 USD. Negara tujuannya Singapura dengan share ekspor 0,00001 persen.

11. Ikan tengiri segar, volume ekspornya 26,36 ton dengan nilai ekspornya 105,464 ribu USD. Negara tujuannya Singapura dengan share ekspor 0,006 persen.

12. Ikan kakap segar, volume ekspornya 0,044 ton dengan nilai ekspornya 138 USD. Negara tujuannya Singapura dengan share ekspor 0,00001 persen.

Rony menjelaskan, pada periode Januari hingga Juni 2025, ekspor Sultra didominasi oleh produk industri olahan pertambangan yakni ferro nickel/NPI dan stainless steel.

Share ekspor tertinggi pada produk ferro nickel yaitu 97,71 persen dari total nilai ekspor Sultra disusul stainless steel 1,69 persen, dan komoditi lain 0,6 persen.

Sementara berdasarkan negara tujuan, share ekspor didominasi ke China yaitu 94,2 persen dari total nilai ekspor Sultra disusul India 2,78 persen, dan Korea 2,34 persen. Sedangkan jepang, Amerika, Singapura, Filipina, Belanda, Meksiko dan Malaysia share ekspornya 0,68. (B/ST)

Kontributor: Ismu Samadhani

Follow WhatsApp Channel Sultratop untuk update berita terbaru setiap hari

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan