SULTRATOP.COM, KENDARI – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadinya gempa bumi susulan sebanyak 146 kali di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) per 29 Januari 2025.
Gempa bumi susulan tersebut terjadi setelah gempa bumi pertama di Koltim pada 24 Januari 2025 dengan kekuatan magnitudo sebesar 4,9 pada pukul 21:37 WITA
Gempa bumi utama itu dirasakan di wilayah Koltim dan Kolaka III-IV MMI, Bombana III MMI, Kolaka Utara (Kolut), Kendari, Konawe, dan Konawe Selatan (Konsel) II-III MMI.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Stasiun Geofisika Kendari per 29 Januari 2025 pukul 10.30 WITA, gempa bumi susulan bertambah dari hari sebelumnya yang tercatat sebanyak 93 kali menjadi 146 kali terjadi. Dari jumlah itu, sebanyak 18 getaran dapat dirasakan.
Adapun data terjadinya gempa bumi susulan yang dikeluarkan Stasiun Geofisika Kendari yaitu 3 kali di tanggal 24 Januari, 29 kali di tanggal 25, 15 kali di tanggal 26, 2 kali di tanggal 27, 53 kali di tanggal 28, dan 44 kali di tanggal 29 Januari.
Dari data tersebut sebelumnya diketahui gempa bumi yang terjadi di Koltim masih tergolong dangkal dengan kedalaman di bawah 60 km dan kekuatan di bawah 5,5 magnitudo.
Namun, hingga saat ini kekuatan gempa tertinggi terjadi pada 29 Januari dengan kekuatan 5,1 magnitudo sekitar pukul 08.50 Wita. Gempa tersebut berpusat di darat, 15 km barat daya Koltim pada kedalaman 10 km.
Getarannya tidak hanya terasa di Koltim, tetapi juga di Kolaka, Kendari, Konawe, dan Konawe Selatan (Konsel). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukan gempa bumi itu memiliki pergerakan turun.
Stasiun Geofisika Kendari juga menyebut, banyaknya gempa tersebut diakibatkan oleh aktivitas sesar Kolaka. Kendati demikian, gempa bumi yang terjadi itu tidak berpotensi tsunami.
BMKG tetap mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada serta memastikan informasi yang diterima hanya dari BMKG agar terhindari dari hoaks yang beredar. (B/ST)
Kontributor: Ismu Samadhani