SULTRATOP.COM, KENDARI — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan kesiapannya untuk menjadi mitra bagi para asosiasi maupun pengusaha untuk memfasilitasi pertumbuhan usahanya.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Sultra, Rony Yakob Laute mewakili Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka (ASR) pada kegiatan pelantikan pengurus Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Asosiasi Pengusaha Kecil Menengah Mikro Nusantara (APIMSA) Sultra di salah satu hotel di Kendari pada Selasa (29/7/2025).
“Pemprov Sultra siap untuk menjadi mitra bagi para asosiasi maupun pengusaha dalam menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif dan memfasilitasi pertumbuhan usaha,” ujar Rony.
Pada kesempatan itu, ia mengatakan, hadirnya APIMSA merupakan wujud komitmen dalam pengembangan organisasi sektor UMKM dan IKM.
Kata Rony, UMKM dan IKM adalah salah satu pilar utama dalam perekonomian daerah. Keberadaannya tidak hanya berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja, tetapi juga berperan penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dari data yang dimiliki, Rony menyebut perekonomian Sultra berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2024 mencapai Rp189,48 triliun.
Selain itu, ekonomi Sultra tahun 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 5,40 persen (c-to-c), meningkat dibanding tahun 2023 yang tumbuh sebesar 5,35 persen serta lebih tinggi dari pertumbuhan nasional tahun 2024 yang sebesar 5,03 persen.
Dari sisi produksi, lapangan usaha industri pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,98 persen. Hal tersebut ditandai dengan pertumbuhan jumlah IKM dan penyerapan tenaga kerja yang terus bertambah setiap tahunnya.
Adapun jumlah IKM Sultra pada tahun 2024 mencapai 16.177 unit usaha dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 53.636 jiwa. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 5,3 persen dibanding tahun 2023 atau tumbuh sebanyak 813 unit usaha.
“Peningkatan jumlah IKM itu berkolerasi terhadap peningkatan jumlah tenaga kerja IKM. Tahun 2024, pertumbuhan jumlah tenaga kerja sebanyak 2.462 orang,” ungkap Rony.
Kata dia, hasil positif itu merupakan hasil kerja bersama Pemprov Sultra yang dapat dicapai karena adanya sinergi yang kuat bersama pelaku usaha, asosiasi, industri, serta stakeholder terkait lainnya dalam rangka pengembangan ekonomi daerah.
Saat ini, banyak tantangan beragam yang harus dihadapi, mulai dari dinamika pasar global hingga perubahan dalam kebijakan ekonomi nasional.
Kendati demikian, Pemprov Sultra percaya hal itu dapat diatasi dengan semangat kewirausahaan dan kerja sama yang kuat.
Untuk itu, dalam rangka pengembangan daya saing UMKM dan IKM sangat penting untuk memperhatikan aspek utama seperti legalitas usaha, kualitas produk, kuantitas, keberlangsungan produksi serta perluasan pasar dan promosi. (B/ST)
Kontributor: Ismu Samadhani