3 December 2024
Indeks

Pemprov Sultra Luncurkan Karisma Event Nusantara 2024 untuk Maksimalkan Potensi Wisata

  • Bagikan
Karisma Event Nusantara di Sulawesi Tenggara scaled Pemprov Sultra Luncurkan Karisma Event Nusantara 2024 untuk Maksimalkan Potensi Wisata
Dinas Pariwisata Provinsi Sultra meluncurkan Karisma Event Nusantara (KEN) pada Jumat (8/3/2024) malam di salah satu mall di Kendari.

SULTRATOP.COM, KENDARI – Pariwisata merupakan sektor terpenting dalam pembangunan daerah selain sebagai penggerak kegiatan ekonomi, juga merupakan sumber pendapatan daerah. Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki keunggulan komparatif berupa potensi wisata dan budaya yang sangat besar dan beranekaragam, baik wisata alam, buatan, budaya, maupun ekonomi kreatif.

Berdasarkan hal itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra melalui Dinas Pariwisata (Dispar) sebagai penyelenggara dan pelayanan umum di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif melaksanakan kegiatan Launching Karisma Event Nusantara (KEN) pada Jumat (8/3/2024) malam di salah satu mall di Kendari.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Peluncuran KEN yang dihadiri pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ini sebagai upaya dalam mensosialisasikan event kepariwisataan tahun 2024 yang akan dilaksanakan oleh Provinsi Sultra. Lewat momen itu juga dirangkum 57 event yang akan terlaksana pada 2024 di berbagai kabupaten/kota se-Sultra.

Meski memang dari puluhan event itu hanya satu yang masuk KEN. Dalam katalog Karisma Event Nusantara 2024 hanya terdapat satu event yang masuk yakni Wakatobi Wave. Jadwal pelaksanaan event ini adalah pada 24 sampai 28 Oktober.

Wakatobi Festival and Expo atau yang lebih dikenal dengan nama Wakatobi Wave merupakan perhelatan tahunan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2015 untuk meningkatkan daya saing pariwisata daerah dan eksistensi Wakatobi.

Soal ketatnya penentuan KEN ini, Ketua Tim Kerja Event Daerah Wilayah Sulawesi dan kalimantan Kemenparekraf, Vicky Apriansyah menjelaskan KEN adalah program yang setiap tahun dilakukan kurasi. Jadi dalam hal event ada 5 hal yang dinilai oleh Kemenparekraf agar bisa masuk KEN.

Pertama adalah ide dan konsep. Sebab dengan ide dan konsep yang menarik akan lebih mudah untuk mengundang pengunjung atau wisatawan. Kedua terkait pengaturan event manajemen yang harus sangat baik seperti pengaturan pengunjung dan mitigasi risiko.

“Ketiga adalah promosi. Ini juga sangat penting, makanya kita juga sangat butuh bantuan dari teman-teman media, teman-teman influenser, sehingga nanti event-event ini bisa tersosialisasi dengan baik,” ujarnya.

Keempat, pihaknya fokus ke pengembangan bisnis.  Vicky berharap event-event daerah tidak hanya mengandalkan APBD maupun APBN, tapi diharapkan bisa banyak sponsor sehingga bisa meningkatkan kualitas event itu sendiri.

Kelima adalah terkait dampak. Kata Vicky, jangan sampai dalam penyelenggaraan event menggunakan anggaran besar tapi tidak memberikan dampak yang signifikan. Dengan begitu, kabupaten/kota di Sultra bisa siap dengan lima hal tersebut.

“Di Sulawesi Tenggara yang sudah selalu masuk (KEN) adalah Wakatobi Wave. Jadi mungkin teman-teman dari Wakatobi bisa berbagi ilmu dan banchmarking (bahan studi banding) ke teman-teman yang lain sehingga nanti harapannya kita tahun depan dengan penguatan lima poin tadi, event-event di Sulawesi Tenggara juga bisa masuk kembali,” ujar Vicky.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sultra Belli mengatakan ada dua festival yang ditargetkan masuk Top 100 KEN pada satu hingga dua tahun mendatang yakni Festival Wowine dan Sultra Tenun Carnaval.

“Jadi setelah kita evaluasi kenapa kurang yang masuk Top KEN karena memang event-event yang ada di teman-teman di Sumatra dan di Jawa itu kualitasnya bagus-bagus semua. Nah kita di Sulawesi Tenggara secara konten sebenarnya bagus festival budaya, cuma pelaksanannya yang kurang maksimal,” ujar Belli.

Oleh karena itu, lanjut Belli, Provinsi Sultra harus mampu meningkatkan kualitas event. Caranya adalah dengan mengoptimalkan segala sumber daya yang ada, meski memang tak dapat dipungkiri ada penurunan anggaran pemerintah di sektor pariwisata karena adanya Pemilu 2024. Belli juga berharap para kepala daerah se-Sultra dapat memperhatikan dinas pariwisata masing-masing.

“Kalau kita masih begitu-begitu saja, yang dibilang pa Andap (Pj Gubernur Sultra) ‘Business As Usual’ normatif semua apa yang dilakukan maka nda bisa kita menang lagi seperti (KEN) tahun lalu. Jadi harus kita maksimal harus kita optimal,” ujar Belli.

Pada tahun 2024 ini, kata Belli, memang lagi pemilu sehingga anggaran seperti di Dispar Provinsi Sultra turun hampir 50 persen. Namun hal itu menurut Belli tak boleh membuat patah semangat, minimal satu event satu kabupaten untuk menarik orang untuk berkunjung, ini sudah bagus. (===)

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan